Kitab Suci dalam Seremoni Kenegaraan AS: dari Bibel Hingga Bhagawadgita

Senin, 25 Januari 2021 – 22:34 WIB
Tangan kiri Joe Biden di atas Alkitab yang dipegangi istrinya, Jill Biden saat proses inaugurasi Presiden ke-46 AS, Rabu (20/1). Foto: Josh Haner/The New York Times

jpnn.com - Joe Biden telah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) sejak Rabu (20/10).

Dalam proses inaugurasi di Gedung Capitol, pria kelahiran 20 November 1942 itu mengucap sumpah dengan tangan di atas Bibel.

BACA JUGA: Biden-Harris, Rekor Baru di Gedung Putih dan Stori Keluarga Yahudi

Istri Biden, Jill Tracy tampak memegangi Alkitab saat suaminya mengucap sumpah jabatan. Alkitab yang terlihat tebal dan kuno itulah yang menarik perhatian.

Biden merupakan penganut Katolik. Presiden ke-46 AS itu juga dikenal taat dalam menjalankan agamanya.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Joe Biden Langsung Cabut Kebijakan Anti-Muslim Donald Trump

Tentu saja bukan tanpa alasan Biden memilih menggunakan Alkitab yang sebagian sampulnya telah memudar itu. Sejak 1893, kitab setebal beberapa inci itu sudah menjadi pusaka bagi keluarga Biden.

Biden ketika disumpah menjadi senator pada 1973 juga menggunakan Alkitab itu. Putra Biden, Joseph Robinette 'Beau' Biden II juga menggunakan Alkitab tersebut saat mengucap sumpah sebagai jaksa agung negara bagian Delaware pada 2 Januari 2007.

BACA JUGA: 200 Tentara AS Penjaga Pelantikan Biden Dinyatakan Positif COVID-19

"Setiap tanggal penting ada di dalamnya," kata Biden berkisah soal Alkitab keluarganya dalam bincang-bincang dengan Stephen Colbert pada bulan lalu.

Colbert yang dikenal sebagai komedian sempat menimpali jawaban Biden. "Mengapa Bibel Anda lebih besar ketimbang milik saya? Apakah Anda memiliki lebih banyak Yesus ketimbang saya?" ujar Colbert berkelakar.

Dalam sejarah AS, Biden merupakan presiden kedua yang beragama Katolik. Adapun rekor sebelumnya disandang John Fitzgerald Kennedy (JFK) sebagai penganut Katolik pertama di kursi Presiden AS.

Memang konstitusi AS tidak mengharuskan teks khusus yang diucapkan saat pelantikan presiden. Frase 'so help me God' yang menyebut Tuhan dalam sumpah jabatan juga tidak ada dalam konstitusi AS.

Namun, setiap Presiden AS telah mememakai frase itu dalam sumpah jabatan mereka. Selain itu, sebagian besar dari mereka juga memilih Alkitab yang signifikan secara simbolis untuk proses pelantikan.

Tradisi penggunaan Alkitab dalam pelantikan Presiden AS itu setua dengan masa kepresidean di Negeri Paman Sam per se. George Washington ketika dilantik menjadi Presiden Pertama AS pada 30 April 1789 menggunakan Alkitab pinjaman dari Loji Mason No 1 di New York.

Bibel yang digunakan Washington lantas dipakai pada pelantikan sejumlah presiden selanjutnya, antara lain Warren G. Harding (1921), Dwight D. Eisenhower (1953), Jimmy Carter (1977) dan George H.W. Bush (1988).

Namun, tidak semua Presiden AS menggunakan Bibel pada hari inaugurasi mereka. Misalnya, Theodore Roosevelt ketika dilantik menjadi presiden menggantikan William McKinley pada 1901 tidak menggunakan Bibel.

Demikian pula dengan John Quincy Adams yang dilantik menjadi Presiden AS pada 1825. Presiden Keenam AS itu memilih bersumpah menggunakan buku konstitusi AS ketimbang Alkitab.

Adapun Barack Obama dan penerusnya, Donald Trump tetap bersumpah menggunakan Bibel. Keduanya menggunakan dua Bibel sekaligus saat inaugurasi.

Obama saat mengucap sumpah jabatan Presiden AS pada 20 Januari 2009 menggunakan Bibel yang dipakai dalam inaugurasi Abraham Lincoln (1861). Namun saat mengucap sumpah jabatan periode jabatan kedua pada 2013, Presiden ke-44 AS itu menggunakan Bibel yang dipakai Lincoln, dan satunya lagi Injil milik Martin Luther King Jr.

Selanjutnya, Trump saat mengucap sumpah jabatan Presiden AS pada 2017 juga menggunakan Bibel yang dipakai Lincoln. Namun, Trump juga melengkapinya dengan Bibel pribadi pemberian ibunya.

Walakin, Bibel bukanlah satu-satunya Alkitab dalam seremoni kenegaraan di AS. Alquran, Tanakh dan Bhagawadgita pun pernah dipakai dalam pelantikan senator ataupun anggota DPR.

Pada 2007, Keith Ellison sebagai anggota Kongres dari Minnesota menggunakan Alquran untuk pelantikannya. Politikus Partai Demokrat itu merupakan muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS.

Ellison saat mengucap sumpah jabatan menggunakan Alquran milik Thomas Jefferson, salah satu dari bapak pendiri atau founding fathers AS. Jefferson yang juga Presiden Ketiga AS mendalami Alquran dalam rangka mempelajari pengaruh kitab suci umat Islam itu terhadap sistem hukum.

Alquran milik Jefferson kembali dipakai saat pelantikan Rashida Tlaib sebagai anggota Kongres pada 3 Januari 2019. Politikus Partai Demokrat itu menjadi perempuan muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS mewakili Michigan.

Selanjutnya ada pula Tanakh sebagai kitab suci umat Yahudi yang dipakai pada seremoni kenegaraan di AS. Pada 2005 ada Debbie Wasserman Schultz yang dilantik menjadi anggota Kongres dari Florida.

Debbie merupakan penganut Yahudi. Dia bersumpah menggunakan Tanakh berbahasa Ibrani untuk merepresentikan imannya.

Senator Jon Ossoff yang dilantik menjadi anggota Senat pada Rabu lalu (20/1) juga menggunakan kitab umat Yahudi itu dalam inaugurasinya. Politikus Partai Demokrat yang mewakili negara bagian Georgia itu menggunakan kitab suci milik Rabi Jacob Rothschild.

Pada 2013, ada anggota Kongres AS bernama Tulsi Gabbard yang mengucap sumpah menggunakan Bhagawadgita. Wakil rakyat dari Hawaii yang mewakili Partai Demokrat itu merupakan penganut Hindu pertama yang duduk di Kongres.

Namun, ada pula anggota Kongres AS yang tak mau menggunakan kitab suci untuk proses pelantikan. Pada 2018 ada Senator Kyrsten Sinema dari Arizona yang menarik perhatian lantaran memilih bersumpah di atas konstitusi ketimbang kitab suci.

Memang Kyrsten dikenal sebagai pembela hak-hak kaum lebian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Selain itu, perempuan kelahiran 12 Juli 1976 tersebut juga tak mau diafiliasikan dengan agama tertentu.(Baltimore Sun/NY Times/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler