Kitorang Bacarita, Buku Karya Anak Papua

Rabu, 21 Desember 2011 – 17:07 WIB

JAKARTA—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti secara resmi meluncurkan buku komik bergambar karya anak-anak PapuaBuku yang bertajuk Kitorang Bacarita ditulis oleh 49 anak-anak Papua yang mengikuti lokalatih menulis di Abepura, Papua.

Wiendu mengatakan, pemerintah bangga bisa meresmikan peluncuran buku karangan anak Papua tersebut karena berisi tentang seluruh rekaman pengalaman-pengalaman anak-anak Papua

BACA JUGA: Guru Non PNS Pertanyakan Dana Tunjangan Fungsional

“Ini sangat menarik
Anak-anak Papua menunjukkan bakatnya yang luar biasa

BACA JUGA: Guru PNS Bolos, Ratusan Murid SD Telantar

Mereka rajin merekam pengalaman mereka dalam bentuk tulisan,” ungkap Wiendu di dalam acara Peluncuran Buku Komik Anak Papua di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Rabu (21/12).

Anak-anak Papua yang menulis buku tersebut merupakan siswa siswi dari sepuluh Sekolah Dasar (SD) di Papua
Wiendu menjelaskan, topik karangan di dalam buku itu mengenai keindahan alam Papua, dongeng rakyat, kesenian asli daerah, sampai makanan khas Papua

BACA JUGA: Banyak Guru Belum Pandai Mengajar

“Dengan adanya buku ini, menjadi suatu hal yang sangat baik bagi negara kita, mengingat semua peradaban yang besar bisa dianggap besar karena ada bukti sejarah tertulisnya,” jelas Wiendu.

Lokalatih dan penerbitan buku ini digagas oleh PT Freeport Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Visi Anak Bangsa.  Director EVP & CAO PT Freeport Indonesia, Sinta Sirait mengungkapkan, buku cerita dalam bentuk komik seperti ini tidak akan pernah lepas dari anak-anak hingga saat ini“Menariknya, dengan penggunaan bahasa yang sederhana dan menceritakan tentang alam lingkungan anak-anak Papua, maka dipastikan dapat dimengerti oleh anak-anak semua,” tukasnya.

Kezya Ami Erna Kagimau Edoway, salah satu anak Papua yang menulis buku Kitorang Bacarita ini menganggap lokalatih yang diikutinya selama ini merupakan kegiatan yang menyenangkan“Karena kakak Fasilitator mengizinkan kami untuk membebaskan pikiran kami menjadi seliar mungkin untuk menuliskan cerita ,” imbuhnya.

Rencananya, buku ini akan diedarkan di Papua dan Papua BaratKemdikbud juga menyambut baik inisiatif tersebutWamendikbud juga berharap ke depannya agar lebih banyak muncul penulis-penulis dari kawasan Indonesia Timur, terutama Papua(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud: Rektor UI Masih Gumilar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler