BACA JUGA: Impor Kertas Bekas Terancam Biaya Tinggi
Pertama, mewajibkan perusahaan migas kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menggunakan perbankan nasional, mulai penyimpanan dana sebelum dan pascaoperasi hingga dana remittance
BACA JUGA: Perbankan Siap Pacu Kredit Sektor Migas
Ketiga, perbankan nasional diimbau lebih aktif mendukung industri migas, terutama industri penunjang migas nasionalKepala BPMigas R
BACA JUGA: The Big Three Kehabisan Waktu
Priyono mengatakan, krisis ekonomi global harus disikapi dengan seriusSaat ini krisis mulai berdampak pada kegiatan operasional sehingga berpotensi mengganggu kinerja produksi migas nasional.''Tiga rekomendasi tadi adalah langkah konkret untuk terus mendorong kinerja sektor migasKami akan segera membuat prosedurnya sehingga mudah-mudahan bisa diimplementasikan bulan depan,'' ujarnya saat luncheon talk tentang Dampak Krisis Ekonomi pada Kegiatan Migas dan Penanganannya di Jakarta Rabu (19/11)
Menurut Priyono, saat ini pihaknya dapat laporan tentang kesulitan yang dihadapi industri penunjang migas, terutama skala menengah dan kecil, akibat seretnya pendanaan''Karena itu, perlu dukungan dan sinergi semua pihak,'' katanya.
Industri migas, tutur dia, memiliki karakteristik padat modalDengan 167 KKKS yang beroperasi saat ini, skala perputaran belanja modal atau capital expenditure (capex) dan belanja operasi atau operational expenditure (opex) sektor migas berkisar USD 10,56 miliar per tahun.
Dia menilai itu membuka peluang bagi perbankan untuk masuk dalam skema pembiayaan''Saya harap perbankan nasional bisa menjemput peluang ini dengan komitmen yang tinggi,'' katanya
Chairman Indonesia Petroleum Association (IPA) Roberto Lorato mengatakan, pihaknya memandang positif langkah BPMigas untuk meretas sinergi antara perusahaan migas, penunjang migas, dan perbankan''Dalam kondisi krisis dan turunnya harga minyak, investor akan melihat keekonomian proyek, termasuk aspek pendanaannya,'' ujarnya.
Lewat sinergi itu, kata dia, pelaku usaha optimistis terbuka peluang mempertahankan investor lama dan menarik investor baru guna menjaga atau bahkan meningkatkan produksi migas di Indonesia.
Priyono menambahkan, rekomendasi agar KKKS memakai jasa perbankan nasional akan berdampak besar bagi penguatan likuiditas valuta asing di dalam negeriSelama ini, KKKS asing lebih banyak menyimpan dan mentransaksikan dananya melalui bank-bank asing di luar negeri''Bayangkan, jika dana USD 11 miliar bisa diambil perbankan nasionalItu akan luar biasa(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waswas, Bursa Asia-Eropa Tergelincir
Redaktur : Tim Redaksi