JAKARTA – Persaingan memperebutkan kursi ketua umum Golkar yang bakal segera ditinggalkan Jusuf Kalla makin panasSaling klaim dukungan dan saling bantah pun mulai ramai
BACA JUGA: Poppy Incar Kursi Ketua DPD
Kubu Yuddy Chrisnandi misalnya, menganggap kubu Aburizal Bakrie (Ical) yang gembar-gembor sudah mengantongi mayoritas dukungan dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) Golkar, masih sebatas klaim.Manajer kampanye bagi Yuddy Chrisnadi yang juga Ketua DPP Partai Golkar, Zainal Bintang, menyatakan, jika kubu Ical mengklami telah mengantongi dukungan mayoritas hingga lebih dari 400 DPD , jelas hal itu tidak mungkin
BACA JUGA: Partai Sudah Siapkan Balon Wako
Memangnya kandidat lain tidak bekerja keras,” ujar Zainal kepada wartawan, Minggu (13/9).Politisi Golkar yang pada Pilpres 2009 lalu getol mendesak Jusuf Kalla maju sebagai capres itu menyebutkan, kubu Ical memang mengklaim telah didukung sekitar 438 DPD II Golkar dan 25 DPD I Golkar
Apalagi, kata Zainal, subyektifitas dalam hal klaim dukungan oleh kubu Ical itu juga sangat kentara
BACA JUGA: 6 Bupati/Wako Maju di Pilkada Gubernur
“Apalagi yang menyebutkan jumlah dukungan itu kandidatnya langung (Aburizal Bakrie)Makin subjektif jadinya," ungkap Zainal.Menurutnya, berbeda dengan Yuddy yang minim dana, kubu Ical memang punya dukungan finansial besar untuk memuluskan pencalonannyaNamun satu-satunya cara membuktikan kedigdayaan Ical adalah di Munas Golkar di Pekanbaru, Riau pada 4-7 Oktober mendatang
“Klaim kubu Ical tersebut perlu diuji kebenarannyaSemua itu akan terjawab di MunasKita lihat saja saat Munas nanti, karena pertarungan sesungguhnya ada di Munas," ulasnya.
Seperti diketahui, dua calon yang disebut-sebut bakal bersaing ketat dalam perebutan kursi ketua umum Golkar di Munas mendatang adalah Aburizal Bakrie dan Surya PalohSelain itu, masih ada nama Tommy Soaharto yang juga sudah mendeklarasikan diri dan mulai mengumpulkan dukunganSedangkan dua figur lain dari Golkar yang selama ini dinilai sebagai kader potensial dan sudah berniat mencalonkan diri adalah Yuddy Chrisnandi dan Ferry Mursydan Baldan.
Soal dua calon kuat yang bakal besaing itu, Zainal mengingatkan agar klaim-klaim yang tidak realistis dihindari“Persaingan itu tetap harus rasionalKalau klaim sudah mengantongi mayoritas dukungan hingga 400 lebih, itu jelas ant-logika dan malah berlebihan,” sambungnya.
Zainal justru berharap agar Munas Golkar mendatang tidak diwarnai dengan politik uangSebab, Golkar harus bias membangun idealisme bagi kader-kadernya.
Sebelumnya dua sesepuh Golkar juga menyatakan hal serupaMantan Ketua DPP Golkar Pinantun Hutasoit mengatakan, Ketua Umum Golkar periode 2009-2014 haruslah sosok yang sungguh-sungguh membangun idealisme partai untuk mengembalikan kejayaan partai.
” Jadi bukan orang yang menjanjikan sejumlah uang atau mendirikan gedung DPP bertingkat-tingkatJika pimpinan Golkar dipertaruhkan pada dana melimpah, Golkar akan terjebak pada pola pikir borjuisme,'' kata Pinantun.
Sedangkan mantan Wakil Sekjen Moestahid Astari, menilai Golkar saat ini butuh pemimpin yang mempunyai visi dan misi yang jelas dan memiliki cara menegakkan idealisme serta kehormatan partai“Golkar tidak butuh pemimpin yang belum apa-apa sudah mengatakan bergabung dengan partai pemenang pemilu,” sebutnya(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota DPR Baru Rawan Masuk Bui
Redaktur : Tim Redaksi