Klaim Penangkapan Teroris Bukan Pengalihan Isu

Selasa, 25 Januari 2011 – 21:14 WIB

JAKARTA—Mabes Polri menyebut penangkapan delapan pemuda yang diduga terlibat jaringan terorisme di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, Selasa (25/1), bukan pengalihan isu dari sejumlah kasus yang kini menjerat PolriPernyaatn Ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (pol) Kt Untung Yoga kepada sejumlah wartawan sebelum menggelar keterangan pers mengenai penangkapan itu di Mabes Polri Selasa sore (25/1).

‘’Ini bukan pengalihan isu lho ya,’’ ujar Untung Yoga mendampingi Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Anton Bachrul Alam

BACA JUGA: Ditjen Pajak-KPK-Polri Sepakat Keroyok Gayus

Menurutnya penangkapan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri itu murni merupakan hasil pengembangan terhadap aksi teror yang terjadi di Jogja dan Jawa Tengah akhir 2010 lalu
Yakni serangkaian teror bom rakitan yang ditemukan di sejumlah rumah ibadah dan pos polisi di kawasan itu.

‘’Besok ada saja yang bilang ini pengalihan isu,’’ tambahnya usai jumpa pers itu

BACA JUGA: Kemdiknas Anggap Buku SBY Tak Bermuatan Politis

Hal ini ditegaskan Yoga menanggapi sejumlah pemberitaan media pasca penangkapan tersangka teroris beberapa waktu lalu
Seperti penangkapan Dulmatin yang dulu disebut sejumlah pihak sebagai pengalihan isu kasus rekening gendut dan Century yang dulu ditangani polisi.

Demikian halnya penangkapan kali ini, sejumlah pihak mencibir ini adalah upaya pengalihan isu yang dilakukan polisi atas kasus Gauys Tambunan yang kini menyeret sejumlah oknum polisi.

Seperti diberitakan Selasa pagi Densus menangkap  Roki Apres Giyanto alias Anto seorang tukang parkir di Dukuh Tegal Baru, RT 03/RW 07, Desa Waru, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah sekitar pukul 10.00 Wib

BACA JUGA: Periksa Jenderal, Sidang Sri Sumartini Tertutup

Dari penangkapan ini polisi melakukan pengembangan dan menangkap tujuh tersangka lainnya yakni Agung, Joko Lelono, Nugroho, Argo, Tribudi, Sigit  dan Yudo.

Mabes Polri menyebut delapan pemuda yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti teror di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, Selasa (25/1) merupakan kelompok hasil didikan tersangka teror asli Malaysia, Dr AzhariKabid Penerangan Umum Divhumas Mabes Polri Kombespol Boy Rafli Amar menyebut, sebelum meninggal  Dr Azhari mempunyai banyak pengikut dan mewarisi keahliannya dalam merakit bomSalah satunya adalah Heri Sigu alias Sogir, terdakwa terorisme yang ditangkap di Klaten bersama Abdullah Sonata 2010 laluPolri menyebut Sogir yang membina delapan tersangka ituMelalui Sogirlah kemampuan merakit bom itu diturunkan(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahfud Sesalkan Pernyataan KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler