Klan Cikeas di Posisi Strategis

Kepengurusan Partai Demokrat 2010-2014

Selasa, 22 Juni 2010 – 04:44 WIB

JAKARTA - Partai Demokrat ikut melanggengkan politik dinasti dalam kepengurusan parpol di IndonesiaKepengurusan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum belum bisa lepas dari pengaruh Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga besar Cikeas

BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Calon Demokrat



Selain SBY sebagai ketua dewan pembina dan Edhie Baskoro (Ibas) sebagai Sekjen atau orang nomor dua di DPP, masih ada sejumlah nama keluarga SBY yang berhasil masuk sebagai pengurus teras


Mereka menyebar di sejumlah pos penting

BACA JUGA: Bukti Mobilisasi PNS Harus Jelas

Di antaranya, sepupu SBY, Sartono Hutomo, di posisi wakil bendahara umum III
Pengusaha wisata di Bali itu, saat kongres, berada di kubu calon ketua umum Andi Mallarangeng

BACA JUGA: MK Tolak Gugatan Pilkada Ketapang

Meski sempat menjadi pengurus Demokrat di Bali, dia terhitung pendatang baru di kepengurusan DPP.

Posisi strategis lainnya yang dikuasai keluarga SBY adalah Komisi Pemenangan Pemilu-semacam Bappilu di partai lainPosisi ketua diisi Agus Hermanto, adik mantan Ketua Umum Hadi Utomo yang masih adik ipar SBY
Sedangkan posisi sekretaris diberikan kepada anak Hadi Utomo sendiri, Nurcahyo Anggoro JatiKeduanya saat ini juga tercatat sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat

Ada pula nama adik kandung Ani Yudhoyono (istri SBY), Hartanto Edhie WibowoAnggota Komisi VII DPR itu bertengger sebagai ketua Departemen BUMN

Pengamat politik UI Boni Hargens.menilai, sebagian besar keluarga SBY yang masuk di kepengurusan DPP saat ini sebenarnya belum pantasPengalaman dan kualitas berpartai atau berorganisasi mereka belum teruji"Bahkan, terjun di dunia politik saja mungkin belum," imbuhnya

Meski demikian, dia menyatakan bahwa kondisi tersebut sulit dihindari dalam realitas politik di IndonesiaSejumlah partai lain menerapkan hal yang sama"Persoalannya, Demokrat sering gembar-gembor akan menjadikan partainya sebagai partai modern, tapi justru masih seperti ini," katanya

Di panggung politik nasional, PDIP juga dihiasi keluarga besar Megawati di posisi kunciSelain Mega yang menjabat ketua umum, ada Puan Maharani yang memegang posisi kunci sebagai ketua bidang politikPuan adalah buah perkawinan Mega dengan Taufik Kiemas

Sementara Prananda Prabowo, anak Mega dengan suami pertama Surendro, juga diplot masuk DPPSelain itu, DPP PDIP bakal diperkuat Puti Guntur Soekarnoputra, yang tak lain keponakan MegaAda juga Guruh Soekarnoputra yang merupakan tokoh senior PDIP

Menyangkut banyaknya keluarga SBY di Demokrat, apakah ini upaya melanggengkan kekuasaan politik SBY? Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari menyatakan bahwa hal itu sangat dimungkinkanTerutama, masuknya Ibas sebagai tokoh kedua terpenting di jajaran DPP setelah ketua umum"Sederhananya, posisi Ibas itu seperti Puan Maharani di PDIP," katanya.

Dia menyatakan, sebagai tokoh politik utama di Indonesia saat ini, SBY tentu tak ingin tanpa penerus sama sekali"Minimal, garis politik sang tokoh tidak matiSyukur-syukur bisa jadi penerus karir politik SBY," imbuh Qodari

Hal inilah, kata dia, realitas yang masih harus diterima AnasMeski terpilih secara demokratis sebagai ketua umum, sebagai kader Demokrat, figur SBY tetaplah yang utama"Otomatis akan susah menolak masuk di kepengurusan," tandasnya.

Namun, secara terpisah, Wasekjen DPP Partai Demokrat Saan Mustofa menolak kalau penunjukan sejumlah keluarga SBY itu semata-mata karena adanya hubungan keluarga dengan sang pendiri"Mereka dipilih karena memang qualified," tegasnya

Dia menyatakan, formatur yang dipimpin SBY jauh-jauh hari telah menyusun sejumlah kriteria secara ketat"Ini kepengurusan berbasis fungsi dan kompetensi, tidak asal tunjuk," tambah mantan tim sukses Anas Urbaningrum saat kongres lalu itu(dyn/c2/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta KPUD Umumkan Harta Calon


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler