Klantink, Musisi Jalanan yang Jadi Jawara Indonesia Mencari Bakat (IMB)

Tak Kuat Dingin, Tutupi AC dengan Handuk

Selasa, 26 Oktober 2010 – 08:27 WIB
Klantink, Finalis Indonesia Mencari Bakat di stodio satu TransTv, Jakarta, duet bersama Project Pop. Foto: Agus Wahyudi / JAWA POS

DENGAN perolehan suara yang hanya beda 0.3 persen, Klantink berhasil menyingkirkan Putri Ayu di grand final Indonesia Mencari Bakat (IMB)Sempat tak menyangka, kelima musisi jalanan asal Surabaya itu punya segudang rencana untuk merayakan kemenangannya, serta menikmati hadiah uang dan mobil

BACA JUGA: Nembak Oke, Ngajari Nembak Mau

Seperti apa?
------------------------------------
ERIKA OCTAVIANA SARI
------------------------------------

CAK Mat (32), Budi (30), Ndowe (26), Wawan (22), dan Lukin (20), sempat kaget saat Omesh, pemandu acara IMB mengumumkan Klantink sebagai jawara IMB, Minggu (24/10) malam
Maklum saat melihat hasil akhir polling SMS yang dibuka sejak 11-24 Oktober di layar televisi, Klantink  mendapatkan suara yang lebih kecil dari soprano berusia 13 tahun, Putri Ayu.

Saat itu, grafik yang ada di layar menunjukkan angka 50.03 persen di sisi kiri dan 49.97 persen di sisi kanan

BACA JUGA: Basaria Panjaitan, Satu-satunya Jenderal Wanita di Polri

”Minggu lalu grafik Klantink ada di sebelah kanan
Makanya begitu lihat angkanya lebih kecil dari yang sebelah kiri, kita sudah pasrah kalah

BACA JUGA: Makin Berbahaya, Makin Istimewa

Tapi yang kiri itu ternyata punya kita,” tutur Cak Mat dengan nada riang.

Pria berkulit sawo matang itu spontan sujud syukur di atas panggung saat menyadari dirinya dan keempat rekannya yang berhak atas hadiah utama berupa uang tunai Rp 200 juta dan mobil Suzuki SplashKedua adik kandungnya, Ndowe dan Lukin juga melakukan hal yang sama untuk mengungkapkan kegembiraan dan rasa syukurnya.

”Kita benar-benar nggak menyangka bisa jadi juaraJangankan jadi juara, berpikir lolos ke Jakarta (sebagai finalis) saja nggakWaktu itu kita cuma iseng-iseng ikutan daftarSaya sama Budi malah sempat nggak mau waktu Wawan ngajak ikutan audisi IMB,”  ujarnya yang disambut senyuman Lukin.

Pikiran Lukin melayang ke delapan bulan lalu, saat dia dan keempat rekannya mengikuti audisi IMB di Stikom SurabayaLantaran harus menunggu giliran hingga berjam-jam, mereka terpaksa libur mengamenPadahal, itulah mata pencaharian mereka sehari-hari

Tak habis akal, merekapun mengamen di lokasi audisi untuk mendapatkan uangMeski tak ingat nominalnya, uang yang didapat bisa untuk membeli nasi dan rokok untuk mereka berlima”Karena lapar dan tidak punya uang, di sela-sela audisi kita ngamen di antara peserta,” katanya mengenang.

Lantas dia menceritakan pengalaman pertamanya menginjakkan kaki di JakartaHampir tak berkedip, matanya menatap deretan gedung-gedung bertingkat sepanjang jalan dari Bandara Soekarno Hatta menuju gedung Trans TV”Berkat IMB kita bisa ke Jakarta, bisa merasakan tidur di hotelTapi hotelnya dingin banget, waktu pertama kali kita sampai masuk anginAC-nya sampai ditutupi handuk biar nggak kedinginanSekarang di hotel AC-nya dimatiin,” ungkapnya lantas tertawa.

Tawanya semakin geli saat mengenang kepergiannya menggunakan pesawat terbangBeberapa hari setelah diumumkan lolos ke Jakarta, dia dan keempat temannya ’terpaksa’ menahan rasa takut naik besi terbang itu”Waktu pesawat mau terbang (take off) dan mendarat (landing), kita berlima gemetaranKita juga sempat muntah-muntah pas naik pesawat,” imbuhnya.

Tetapi toh rasa tak nyaman itu kini terbayarkanTermasuk rasa lelah lantaran harus berlatih tiga kali sehari menjelang pentas IMB yang digelar setiap Sabtu-Minggu malamSelain uang tunai Rp 200juta dan mobil, mereka juga mendapatkan ‘pekerjaan’ baru yang lebih layak”Kami dikontrak eksklusif selama dua tahun sama Trans TV,” ucap Cak Mat

Memang belum jelas, program apa yang akan dilakukan Klantink selama dua tahun dikontrak eksklusifTetapi setidaknya, mereka tak perlu lagi menyanyi di jalan, di tengah teriknya matahari demi sesuap nasi”Belum tahu apa kita dibikinin album atau program khusus sama Trans TVTapi pokoknya, kita selalu siap kalau disuruh ngapa-ngapain,” katanya.

Mereka juga belum tahu akan digunakan untuk apa mobil yang didapatSaran seorang teman untuk memaanfaatkan mobil tersebut sebagai kendaraan operasional Klantink, masih dipertimbangkan”Mobil urusan mburi, soale rak iso nyupir kabehIsone numpak wae (mobil urusan belakangan, soalnya kita nggak ada yang bisa nyetir, bisanya naik doang),” tuturnya lantas tertawa.

Sementara hadiah uang yang dibagi rata, masing-masing sudah punya rencana untuk menghabiskannyaWawan misalnya, dengan uang bagiannya sebesar 40 juta plus honornya selama manggung di babak penyisihan IMB, akan dipakai untuk membeli rumah”Saya mau membeli rumah untuk orangtua,” ujar Wawan

Sebelum mewujudkan keinginannya masing-masing, kelima personel Klantink lebih dulu menggelar syukuran di kampung halamannyaKebetulan, pihak Trans TV memberi mereka waktu beberapa hari untuk temu kangen dengan keluarga di Surabaya”Kita mau syukuran bareng anak yatim-piatu,” terang Ndowe.

Pria humoris itu mengaku kangen berat dengan ibunya yang sempat pergi tanpa kabar selama dua tahunBoleh dibilang, program IMB lah yang berperan mempertemukannya dengan sang ibuPada satu segmen IMB, dia, adik (Lukin), dan kakaknya (Cak Mat) diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kehilangan tersebutTanpa diduga, seorang gadis ABG yang menonton IMB merupakan anak majikan, tempat ibu ketiganya bekerja

Sesuai dengan komitmen mereka sebelumnya bahwa personel Klantink akan kompak menghibur masyarakat, tanpa harus bersolo karir”Kami ini kan susah senang bersamaBahkan, lebih banyak susah bersamanyaJadi, kalau lagi senang, ya kita harus tetap bersama,” ujar Wawan, vokalis Klantink, seusai grand final IMB di studio Trans TV, Jakarta(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perselingkuhan Berujung Saling Tukar Istri di Madura


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler