Klaster Covid-19 di MAN 22 Jakarta Barat, 33 Orang Positif, Bisa Bertambah

Jumat, 04 Desember 2020 – 13:17 WIB
Situasi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat yang menjadi klaster COVID-19. Foto: ANTARA/Devi Nindy/am.

jpnn.com, JAKARTA - Puluhan orang tertulari COVID-19 setelah para guru dan karyawang Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat melancong ke luar kota dalam rangka melepas kepala sekolah pindah tugas, 20-25 November.

Kegiatan tersebut diikuti 47 peserta menggunakan satu unit bus berkapasitas 60 orang, dan satu unit mobil kecil.

BACA JUGA: Wow, Gibran bin Jokowi Ungkap Cara Mutakhir Menangani Penyebaran Covid-19

Sejumlah destinasi yang dikunjungi rombongan tersebut di antaranya Malioboro, Puncak Becici, Air Terjun Sri Gethuk, dan sempat mampir ke salah satu rumah makan di Semarang.

Setelah perjalanan pulang, salah satu guru peserta acara tur tersebut merasa tidak enak badan usai perjalanan darat ke Jakarta pada 27 November 2020.

BACA JUGA: Ini Kabar Gembira untuk Guru Honorer Madrasah dan Pendidikan Agama Islam

Tes usap antigennya menunjukkan hasil reaktif.

Begitu juga dari tes usap PCR dan penelusuran kontak.

BACA JUGA: Begini Cerita Dokter Erika yang Menangani COVID-19 Tanpa Vaksin

Guru tersebut positif. Kemudian begitu juga dengan salah satu guru lainnya.

Selanjutnya, tes usap massal terhadap para guru lainnya dilakukan terpisah di lokasi terdekat guru dan karyawan yang terlibat.

Hasilnya, empat guru lain yang melakukan tes usap pada 28 November lalu dinyatakan positif COVID-19.

Kemudian pada 30 November, sepuluh guru positif dinyatakan positif.

Pada Kamis (3/12), 16 guru terkonfirmasi positif COVID-19, setelah tes usap 30 November 2020.

Hingga kini, total 43 orang dari 47 guru dan karyawan telah diperiksa dari penelusuran kontak.

Hasil sementara penelusuran, 33 orang positif COVID-19 dan tujuh orang dinyatakan negatif.

Acara yang seharusnya memberikan kenangan indah untuk mengantar kepala sekolah lama yang purnatugas ke Yogyakarta, berubah menjadi malapetaka.

Acara tersebut membentuk klaster penyebaran COVID-19 di kalangan guru dan karyawan MAN 22 Jakarta Barat.

Kecamatan Palmerah sebagai lokasi madrasah tersebut, kini tengah menunggu hasil pemeriksaan kesehatan tiga orang sisanya.

Sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit, Camat Palmerah Firman Ibrahim telah memerintah petugas kelurahan dan kecamatan melaksanakan sosialisasi, meminta warga meningkatkan protokol kesehatan dan, penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah.

Terbentuknya klaster COVID-19 di kalangan para guru dan karyawan MAN 22 Jakarta Barat tentunya disesalkan sejumlah pihak, terutama Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta, yang membawahi langsung madrasah tersebut.

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil DKI Jakarta Nur Pawaiddudin saat dikonfirmasi, mengaku baru mengetahui adanya acara perjalanan ke Yogyakarta tersebut.

Acara pelepasan kepala sekolah di MAN 22 Jakarta Barat sama sekali tidak mengajukan izin.

"Jangankan izin, secara formal ataupun non-formal mereka tidak melakukan izin, atau minimal pemberitahuan, itu enggak ada sama sekali," ujar Nur.

Bahkan, yang membuat Nur lebih terkejut, para guru dan karyawan tersebut rupanya tidak mengecek kesehatannya, baik dengan tes cepat atau tes usap sebelum berangkat maupun sesudah dari luar kota.

Nur juga mengklarifikasi dalam perjalanan tersebut, tidak ada satu pun murid-murid MAN 22 Jakarta Barat yang terlibat dan terpapar COVID-19.

"Jadi, perjalanan ke Yogyakarta itu kami salahkan, karena melakukan perjalanan dalam kondisi yang seperti ini. Namun, yang pasti bukan siswa ya," kata Nur.

Pihaknya juga akan memberikan teguran sejumlah pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut. Salah satunya yakni inisiator kegiatan tersebut.

Para guru dan dan karyawan diminta melakukan isolasi, baik dengan pantauan petugas kesehatan setempat, maupun secara mandiri, agar tidak menyebabkan penyebaran penyakit tersebut.

Nur memastikan kegiatan pembelajaran jarak jauh dan Ujian Akhir Semester (UAS) tetap terlaksana, serta tidak terhalang akibat puluhan guru terpapar COVID-19.

Dia juga mengatakan segala yang berkaitan dengan rencana pembelajaran tatap muka, madrasah akan mengikuti kebijakan Provinsi DKI Jakarta, selagi pihaknya menangani klaster guru tersebut. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler