jpnn.com, JAKARTA - Upaya untuk mencegah banjir terus melanda DKI Jakarta bisa dilakukan dengan mempertahankan kawasan yang menjadi daerah resapan air. Di antaranya berupa 38 situ yang tersebar di berbagai wilayah di DKI Jakarta.
"Ada 38 situ di DKI Jakarta yang harus dipertahankan, karena sudah ada 56 situ yang hilang," kata Direktur Perencanaan Pengandalian DAS, Ditjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Yuliarto saat konferensi pers di Media Center KLHK, Rabu (7/2).
BACA JUGA: KLHK Rekomendasikan Penataan Ulang Tata Ruang di Puncak
Keberadaan 38 situ tersebut tersebar di Jakarta Pusat ada tiga, Situ Taman Ria Remaja, Waduk Kebon Melati dan Situ Lembang. Kemudian tujuh situ dan waduk di Jakarta Selatan, dua di Jakarta Barat, sebelas di Jakarta Utara, dan 15 di Jakarta Timur.
"Terdapat beberapa lokasi di DKI seperti Rawamangun, Rawajati, Srengseng Sawah yang secara alami merupakan daerah genangan banjir, saat ini berubah menjadi kawasan pemukiman. Di samping itu terdapat beberapa situ yang telah berubah fungsinya," tambah Yuliarto.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir, Kawasan DAS Harus Ditertibkan
Dalam paparannya, Yuliarto juga menyampaikan sejumlah upaya pengendalian lain yang dilakukan. Antara lain memperbanyak ruang terbuka hijau menjadi sepuluh persen dari luas wilayah DKI, 1.200 hektare di hulu.
Kemudian pembuatan sumur resapan sebanyak 165.000 unit di DKI, dan 380.776 unit di bagian hulu sungai. Serta di daerah hulu dibangun dam penahan sebanyak 258 unit, gully plug 125 unit, kolam retensi 5.000 unit (DKI), 27.050 unit (hulu) dan terasering seluas 994,10 hektare. (fat/jpnn)
BACA JUGA: Please! Waspadai Tanda-Tanda Longsor Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta Tetap Kebanjiran, Sandi Pengin Kebut Proyek Sodetan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam