jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta pemerintah daerah (pemda) aktif bekerja sama untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Salah satunya dengan aktif mendata lahan milik masyarakat yang akan dibuka. Karena sejauh ini, kebanyakan masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar.
BACA JUGA: KLHK Klaim Angka Karhutla Menurun Sejak 2015 Hingga 2019
Pelaksana tugas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Raffles Panjaitan mengatakan, seharusnya dalam kegiatan membuka lahan tidak perlu dilakukan pembakaran.
BACA JUGA: KLHK Sediakan 2,49 Hektare Lahan untuk TORA
BACA JUGA: Aksi KLHK Bersama Polri dan TNI Padamkan Karhutla di Kawasan Rawan
“Jangan dibakar, solusinya lahan ditebang, nanti hasil olahannya akan difasilitasi KLHK untuk pemasarannya,” kata Raffles di KLHK, Jakarta, Kamis (1/8).
Namun, saat ini KLHK kesulitan karena tak memiliki data masyarakat yang hendak membuka lahan.
BACA JUGA: KLHK: Karhutla Riau Diperparah Kondisi Cuaca Kering
BACA JUGA: Hari Terakhir Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, KLHK Gelar Eco Driving Fun Rally
“Pemda harus aktif mendata desa mana yang punya lahan untuik dibuka, nanti dari pusat akan memfasilitasi, sekarang belum ada data,” beber Raffles.
Dia menuturkan, lahan milik masyarakat beda dengan perusahaan. Untuk perusahaan, KLHK punya data lengkap.
“Kalau perusahaan kan jelas ada datanya di KLHK bisa diakukan penegakan hukum kalau kedapatan membakar,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selama Dua Tahun, Gakkum KLHK Tindak 536 Pelaku Peredaran Ilegal Satwa Liar
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan