jpnn.com, JAMBI - Satu perusahaan perkebunan di Provinsi Jambi yang masih mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat ini, disegel oleh pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena lahannya banyak yang terbakar dan pihak perusahaan tidak bisa berbuat maksimal memadamkan api.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan penyegelan terhadap 19 perusahaan perkebunan di seluruh Indonesia, dan satu di antaranya perusahaan itu berada di Provinsi Jambi, yakni PT Mega Anugrah Sawit (MAS) yang berada di Kabupaten Muarojambi, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jambi Evi Frimawaty, di Jambi, Selasa.
BACA JUGA: Menteri Siti Berkomitmen Jadikan ASN KLHK Sebagai SDM Unggul
BACA JUGA : Atasi Karhutla, Pemerintah Terapkan Penegakan Hukum Multidoor
Dinas Lingkungan Hidup Jambi membenarkan permasalahan karhutla yang terjadi saat ini, sehingga pihak KLHK menyegel sebanyak 19 perusahaan perkebunan dengan satu di antaranya terdapat di beberapa wilayah di Indonesia, yakni di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau, dan Jambi.
BACA JUGA: KLHK Dukung Program SDM Unggul dengan Hadirkan Sejumlah Inovasi
"Untuk Jambi hanya satu perusahaan, yakni PT MAS yang saat ini ditangani oleh Gakkum KLHK," kata Evi.
BACA JUGA : Data Terbaru KLHK soal Area Terdampak Karhutla 2019, NTT Paling Luas
BACA JUGA: KLHK Apresiasi Anggota Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api
Saat ini, pihak Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan koordinasi dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk memeriksa saksi di area perusahaan PT Mega Anugrah Sawit (MAS).
"Sekarang masih proses pengumpulan keterangan untuk melengkapi berkas," katanya lagi.
Adapun 19 perusahan yang disegel KLHK di beberapa provinsi di Indonesia, yakni PT DAS, PT GKM, PT UKIJ, PT PLD, PT SUM, PT MSL, PT TANS, PT SPAS, PT MAD, PT SP, PT RAPP, PT AA, PT GSM, PT SRL, PT MAS, PT DI, PT SSS, dan PT IFP.(ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung SDM Unggul, KLHK Salurkan Pinjaman Rp 2,35 Miliar ke Kelompok Tani Hutan Sulsel
Redaktur & Reporter : Natalia