jpnn.com, MERANTI - Keberadaan Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai mitra KLHK dalam pengendalian karhutla di tingkat tapak terus diperkuat.
Hal ini dilakukan dengan peningkatan kapasitas MPA melalui pembentukan dan pembinaan MPA.
BACA JUGA: Komitmen KLHK Wujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas Â
Yang terbaru adalah upaya peningkatan kapasitas MPA yang dilakukan di Kabupaten Meranti, Provinsi Riau.
Sebanyak dua regu MPA berhasil dibentuk dengan jumlah personel sebanyak 30 orang yang berasal dari Desa Esa Lukun Dan Desa Batin Suir Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Meranti.
BACA JUGA: Tampilan Segar Website dan Aplikasi Layanan Informasi
Ini adalah salah satu wujud KLHK untuk terus meningkatkan jumlah dan kapasitas MPA pada wilayah-wilayah rawan Karhutla.
Selain keberhasilan pembentukan dua regu MPA, KLHK juga melakukan pembinaan kepada satu regu MPA yang telah dibentuk beberapa tahun sebelumnya di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi, Rangsang Barat, dan Rangsang Pesisir, dengan mencakup 12 desa rawan.
BACA JUGA: KLHK dan PPBN Gelar Forum dan Expo Asia Pasifik
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles Pandjaitan menyampaikan bahwa MPA ini merupakan mitra KLHK yang siap bekerja di tingkat tapak bersama-sama dengan Brigade Pengendalian Karhutla, Manggala Agni.
“Setiap MPA diharapkan dapat berperan aktif dalam setiap upaya pengendalian karhutla baik dalam upaya pencegahan atau pemadaman,” ujar Raffles.
Raffles menambahkan pada 2017, KLHK telah membentuk 33 regu MPA dengan jumlah personil 540 orang. Di tahun 2018 ini, KLHK melakukan pembentukan MPA sebanyak 60 regu, dengan jumlah personel 900 orang di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Bali Nusa Tenggara.
Selama ini, MPA berperan aktif dalam kegiatan patroli terpadu yang dilaksanakan bersama-sama dengan TNI, POLRI, Manggala Agni, dan juga pemerintah daerah setempat. Dalam setiap kegiatan pemadaman, MPA juga turut berperan aktif membantu.
Setiap personel MPA diberikan pelatihan mengenai dasar-dasar pengendalian karhutla, kegiatan pencegahan dan juga pemadaman.
Selain itu, MPA juga diberikan pelatihan pembukaan lahan tanpa membakar, yaitu dengan memanfatkan limbah biomassa.
Dengan kemampuan melakukan pembukaan lahan tanpa membakar, diharapkan MPA bisa menjadi pioner dan memberi contoh kepada masyarakat dalam melakukan pembukaan atau pembersihan lahan tanpa membakar.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Potensi Karhutla Menurun, Manggala Agni Tetap Siaga
Redaktur & Reporter : Natalia