JAKARTA - Hari ini, rencananya Komite Kompetisi PSSI akan mengumumkan hasil verifikasi yang dilakukan Rabu (21/9) laluNamun menjelang pengumuman dilakukan, penolakan terhadap penambahan peserta kompetisi ISL dari 18 menjadi 24 makin kencang
BACA JUGA: GU Janjikan Pra Kontrak
Jamal AL Rasyid, manajer Persiba Balikpapan menyatakan jika hal itu akan menambah beban keuangan klub peserta
BACA JUGA: Pemain Maung Butuh Motivasi
Kami menunggu reaksi dari klub-klub lain," cetus JamalDelta Putra Sidoarjo (Deltras ) juga tidak terima dengan keputusan itu
BACA JUGA: Lagi, Bintang Arsenal Terancam Hengkang
"Karena, tampaknya pengurus PSSI terlalu memaksakan untuk melibatkan enam klub ituIni yang bagi kami sangat tidak wajarApalagi, untuk rasionalisasi yang dipakai PSSI adalah klub-klub tersebut punya sejarah panjang dalam persepak bolaan Indonesia," keluh sekretaris Deltras, Achmad ZainiDengan begitu, dia berharap agar otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu memikirkan kembali format kompetisiKarena, keputusan yang diambil oleh PSSI tersebut bakal menjadi preseden buruk bagi dunia persepakbolaan tanah air
"Persoalannya sederhana, PSSI harus menegakan aturan yang telah dibuatKlub-klub seharusnya tidak menjadi peserta liga professional, lebih baik dicoret sajaTidak perlu ngotot-ngototan untuk melibatkan mereka," ujar Zaini
Pria yang juga sekretaris Dinas Perhubungan Sidoarjo ini menambahkan, PSSI telah menabrak atruan bila memaksakan penambahan jumlah peserta"Dan, itu adalah bukti bila PSSI pun tidak mengakui adanya kompetisi musim lalu," ujar dia
Yuhronur Efendi, manager Persela Lamongan juga mengeluhkan hal yang samaMenurut dia, sejatinya format kompetisi musim lalu sudah bagusKarena efektif dari jumlah tim maupun jadwal pertandingan"
"Tapi, kualitas pemain yang dihasilkan sangat bagusTapi, kalau PSSI masih mau ngotot untuk menambahkan jumlah peserta, maka mereka juga harus bertanggung jawab untuk membantu beban yang dipikul oleh tim-tim peserta," ujar Yuhronur.
Ketum Persis Solo F.XHadi Rudyatmo juga geram dengan keputusan ituMenurutnya kepengurusan baru PSSI periode 2011-2015 tidak becus memimpin sebuah organisasi"Kalau regulasi terus diubah-ubah ini menunjukkan bahwa ada ketidak mampuan dari PSSI dalam mengelola sebuah organisasi," katanya
Yang lebih membuat Rudy geram adalam upaya pemekaran yang dilakukan oleh PSSI tak lepas dari usulan untuk mencoba memasukkan eks tim Liga Primer Indonesia (LPI) musim lalu di level atasTim-tim itu adalah Persema FC Malang, PSM Makassar, Dan Persibo BojonegoroTak sampai disitu, dalam rapat itu Djohar juga memutihkan status Persibo Bojonegoro dan Persema FC Malang
Dibeberkan Rudy, dua tim, yakni Persema FC dan Persibo Bojonegoro tidak layak masuk ke level atas kompetisi musim depanAlasannya, kedua tim itu bukan lagi anggota PSSI karena tahun lalu membelot ke LPI(ali/dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 30 Klub Anggota Harus Kumpul
Redaktur : Tim Redaksi