KM Lawit Tetap Berlayar

Meski Gelombang Tinggi

Minggu, 17 Januari 2010 – 10:37 WIB
SEMARANG - Ratusan penumpang kapal yang sebelumnya keleleran di luar Terminal Keberangkatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang  Minggu (17/1) akhirnya diberangkatkanTepatnya sekitar pukul 13.00, semua penumpang diangkut KM Lawit tujuan Pontianak.Meski gelombang tinggi dan angin kencang, pihak operator kapal tetap memberangkatkan kapal tersebut

BACA JUGA: Pemda Siap Bantu Dana Bangun Lapas

Alasannya, KM Lawit yang mengangkut para penumpang tersebut, memiliki spesifikasi kapal pemecah gelombang.

Ini berbeda dengan kapal jenis roro
Meski gelombang tinggi, KM Lawit tetap bisa diberangkatkan

BACA JUGA: Sukaja Ancam Kobarkan Perang

Pihak syahbandar pelabuhan pun telah memberikan izin berlayar
Kapasitas kapal yang diberangkatkan kemarin mampu mengangkut 2000 penumpang.

"Seluruh penumpang sudah kami berangkatkan, baik mereka yang kemarin menunggu di terminal pelabuhan atau baru tiba," jelas Supervisor Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Kaswadi kemarin.

Soal berapa jumlah penumpang yang diberangkatkan, Kaswadi mengaku belum tahu

BACA JUGA: Ditangkap Saat Pesta Shabu

"Sebab kami memang belum mendapat laporan dari pihak kapal."

Menurut Kaswadi, dengan terangkutnya semua penumpang, maka jadwal keberangkatan kapal berikutnya masih belum diketahuiYang pasti, lanjut Kaswadi, seluruh penumpang kapal tujuan Pontianak sudah terangkut.

Sedangkan kapal berikutnya yang dijadwalkan akan berangkat pada Minggu (17/1) pukul 03.00 adalah KM Egon.

Menurut Kaswadi, beberapa kapal roro masih mengalami penundaan keberangkatanSebab pihak syahbandar pelabuhan belum memberi izin berlayarAlasannya, gelombang tinggi dan angin kencang masih membahayakan untuk kapal jenis roro.

Kapal yang masih mengalami penundaan keberangkatan adalah KM Kirana III tujuan Semarang - Sampit dan KM Dharma Kencana II tujuan Semarang - Kumai"Kapal jenis roro belum bisa diberangkatkan karena tidak memiliki pemecah gelombang."

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Semarang memprediksikan gelombang tinggi bisa mencapai lima meter akan terus berlangsung hingga pekan depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang Evi Lutvianti menyampaikan, gelombang tinggi dan angin kencang terjadi sejak 13-18 Januari"Akan terjadi gelombang tinggi di laut Jawa dan Samudra Indonesia atau selatan Jawa Tengah."

Evi mengatakan, tinggi gelombang di perairan pesisir hanya berkisar 1-2 meterNamun semakin ke tengah, gelombang semakin tinggi dan diperkirakan mencapai 5 meterHal itu diperparah dengan kencangnya angin yang bisa mencapai 35 kilometer per jam.

Evi sebelumnya menyatakan, selama Januari-Februari 2010, merupakan musim penghujan dengan intensitas dan curah hujan lebih tinggi dibanding bulan-bulan lainnyaPada dua bulan tersebut, yang perlu diwaspadai cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang, dan petir.

Seperti diberitakan kemarin, cuaca buruk di perairan laut Jawa menyebabkan sejumlah kapal lintas provinsi mengalami penundaan pemberangkatanAkibatnya, ratusan penumpang keleleran di terminal keberangkatan Pelabuhan Tanjung EmasKapal-kapal yang mengalami penundaan pemberangkatan antara lain kapal tujuan Semarang-Pontianak dan Semarang-Kumai.

Sebagian besar penumpang yang telah membeli tiket memilih menginap di pelabuhanBerdasar penelusuran koran ini, penumpang yang pilih menginap sebagian besar berasal dari luar Kota SemarangDi antaranya dari Solo, Temanggung, Magelang, Tegal, dan sejumlah kota lain.

Supervisor Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Kaswadi menyampaikan, penundaan pemberangkatan kapal karena gelombang laut mencapai 5 meter lebih.

Penundaan telah diberitahukan kepada penumpangPihak pengelola kapal juga telah mengembalikan uang tiket seratus persenPenumpang juga diberi alternatif menumpang pelayaran di hari berikutnyaPenundaan keberangkatan untuk kapal jenis roro yang mengangkut penumpang dan kendaraan(dit/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kereta Api BBM Tabrak Bus, 5 Tewas 23 Luka


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler