Sukaja Ancam Kobarkan Perang

Rekomendasi Dianulir dengan Rekomendasi II

Minggu, 17 Januari 2010 – 10:30 WIB
TABANAN - Wayan Sukaja sepertinya tidak rela posisi calon bupati (cabup) dari PDIP yang sudah digenggamnya lepas begitu sajaDia benar-benar merasa ditindas dengan turunnya rekomendasi DPP jilid II, terkait paket cabup-cawabup Ni Putu Eka Wiryastuti-Komang Gede Sanjaya (Eka-Jaya).

Karena itu, dia sudah mengobarkan perang, dengan mencoba melakukan perlawanan atas rekomendasi bukti "kesaktian" Adi Wiryatama menundukkan Megawati itu

BACA JUGA: Ditangkap Saat Pesta Shabu

''Mana bisa terima kalau nggak salah
Masak terima rekomendasi jilid II tanpa ada konfirmasi

BACA JUGA: Kereta Api BBM Tabrak Bus, 5 Tewas 23 Luka

Kalau kita salah ada rekomendasi jilid II, saya bisa terima
Nah kalau nggak salah?" ungkap Sukaja saat ditanya apakah dia bisa menerima adanya rekomendasi jilid II tersebut, ditemui di rumahnya, Desa Marga Dajan Puri, kemarin (16/1).

Bila rekomendasi jilid II tetap dijalankan, Sukaja mengancam akan keluar dari PDIP bersama-sama pengikutnya

BACA JUGA: Usai Sidang, Napi Bawa Ganja ke Lapas

Dan dikatakan, tidak menjadi anggota dewan pun tidak masalah''Kalau rekomendasi jilid II tetap dijalankan, ya keluar dari PDIPNggak jadi anggota dewan juga gak apa-apa," kata Sukaja yang saat ditemui baru bangun tidur, seraya menegaskan bahwa pernyataannya ini sudah dipikirkan secara matang.

Ditanya apakah merasa sebagai orang yang teraniaya atau ditindas dengan keluarnya rekomendasi jilid II, dia mengakui hal tersebutDan dikatakan, masyarakat juga tahu akan hal ini.

Lho, akan ada sanksi pecat kalau melawan rekomendasi? Ditanya demikian, Sukaja sepertinya tidak takutDia menyatakan keluar dari PDIP hanya langkah akhir sebelum dia memberikan perlawanan atas turunnya rekomendasi jilid II''Saya tidak akan berhenti melawan sebelum dipecatBahkan dalam mimpi-pun saya akan cari celah untuk melawan," kata anggota DPRD Bali ini garang.

Yang jelas, Sukaja menyatakan bahwa dalam berpolitik, dia bisa dengan etika yang santun dan halus bila dia dihalusiNamun, bila dia dilawan dengan cara-cara curang seperti itu, maka tak segan juga akan melawan''Kalau dilawan, saya lawanKalau dihalusi, saya halus," pungkas dia.

Sementara itu, sebelumnya sekitar 100-an kader PDIP Tabanan menggeruduk Sekretriat DPC PDIP Tabanan di Jalan Yeh Gangga nomor 99 atas turunnya rekomendasi jilid II yang menguntungkan kubu Eka Wiryastuti iniDalam pernyataan sikapnya, mereka memulai dengan kata-kata, "PRIHATIN".

"Merdeka!, prihatin, bimbang, ragu, bingung, dan lain-lainItulah yang berkecamuk dalam hati kami sebagai kader dan simpatisan PDI Perjuangan Tabanan melihat situasi politik saat ini," begitu bunyi kalimat pembuka dalam pernyataan sikap ratusan pendemo yang dibacakan perwakilan massa, I Gusti Made Sumadiyoga.

Di hadapan pengurus DPC, di antaranya Gede Suamba dan Nyoman Nada Umbara, Sumadiyoga yang mantan anggota DPRD Tabanan ini meneruskan pernyataan sikap tersebutSedikitnya ada tiga poin yang disampaikan, yang intinya mereka mempertanyakan dan menyangsikan keluarnya rekomendasi jilid II.

Dalam poin pertama, mereka menyatakan bahwa tanpa alasan yang jelas dan masuk akal tiba-tiba muncul rekomendasi baru atas nama Eka-Sanjaya, sebagai pengganti rekomendasi Sukaja-EkaYang menurut mereka sangat langka dalam sejarah PDIP.

Berikutnya, dalam poin kedua disebutkan, jika hal itu benar, sebagai kader partai dan simpatisan PDIP Tabanan, mereka menyatakan prihatin dan ingin mendapatkan penjelasan sejelas-jelasnya, segamblang-gamblangnya mengenai proses munculnya rekomendasi baru itu yang mereka anggap sebagai sikap yang plin-plan karena tanpa dasar dan pertimbangan yang jelas mencabut rekomendasi Sukaja-Eka''Atas hal itu, kami merasa prihatin dan miris atas sikap DPP yang menelan ludah sendiri," kata Sumadiyoga dalam poin ketiga.

Selanjutnya dikatakan, terlebih lagi rekomendasi jilid II ini telah mendepak salah satu kader terbaik partai, yakni Sukaja yang begitu hormat dan patuh terhadap rekomendasi DPP, tanpa memberikan hak pembelaan minimal hak pribadi selaku warga negara dan hak selaku kader partai yang juga harus dijaga sesama kader.

"Sebelum mendapat penjelasan yang jelas dan masuk akal, maka kami akan datang kembali menanyakan hal ini dengan kawan-kawan dan rakyat Tabanan yang lebih besar," demikian kalimat terakhir yang mereka sampaikan.

Di hadapan massa, Gede Suamba yang mewakili DPC menyatakan bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi tertulis ini secara langsung ke DPD dan DPPDia mengharapkan ada perhatian dari struktur pimpinan di sana''Kita tidak perlu titip-titip surat lagiTapi langsung bawa surat ini ke DPP di Jakarta," tandas Suamba.

Nada Umbara juga menyatakan bahwa terkait turunnya rekomendasi jilid II ini, pihak pengurus DPC tidak pernah diajak berkoordinasi sebelumnya"Tahu-tahu, kami hanya diberikan selembar kertas yang isinya merubah rekomendasiHanya selembar kertas tanpa penjelasan yang pasti," tandas dia.

Terkait rencana pengerahan massa yang lebih besar lagi, sejumlah pentolan massa mengungkapkan bahwa hal itu akan berlangsung Senin (18/1) besokBahkan, mereka berencana melumpuhkan Kota Tabanan dengan demonstrasi yang mahadahsyat lagi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, DPP PDIP mengeliminasi surat nomor 3075/IN/DPP/XII/2009 per tanggal 16 Desember 2009 terkait paket rekomendasi Sukaja-Eka, dengan turunnya surat bernomor 317/IN/DPP/I/2010 tertanggal 14 Januari 2009 dan mengganti paket rekomendasi tersebut menjadi Eka-Sanjaya sebagai pasangan cabup-cawabup yang diajukan PDIP dalam Pilakda Tabanan 2010 mendatang(yor/aj/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 10 Kabupaten Terendam


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler