jpnn.com, SAMOSIR - Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Ihan Batak resmi beroperasi di Danau Toba sejak Kamis (27/12) lalu.
Beroperasinya KMP Ihan Batak ini, diklaim dapat mengurai kepadatan angkutan saat liburan Tahun Baru 2019 di Danau Toba dan menjadi trendsetter pelayaran. Selain itu, keberadaannya juga diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.
BACA JUGA: Kesan Kiai Maruf tentang Pesona Danau Toba
Kapal berbobot 300 Gross Ton (GT) milik PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyebrangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) tersebut dapat menjadi contoh dalam keselamatan pelayaran di danau vulkanik terbesar ini.
“Kita sangat menyambut baik soft-launching KMP Ihan Batak ini. Dioperasikan di saat yang memang sangat diperlukan,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo kepada wartawan, Jumat (28/12).
BACA JUGA: BPODT Gencar Cari Investor Danau Toba
Arie berharap, kapal itu bisa mengurai kepadatan angkutan liburan. Dalam pemantauan pihaknya, sejak 21 Desember 2018 ada lonjakan signifikan hingga tanggal 26 Desember di kawasan Danau Toban
“Sejak kemarin siang, hingga malam tadi sudah terjadi antrean panjang di beberapa pelabuhan utama, di antaranya Ajibata dan Tigaras,” ungkapnya.
Dengan adanya KMP Ihan Batak bisa memangkas waktu antrean di pelabuhan. Sehingga para wisatawan bisa memaksimalkan waktu berliburnya. “Kami berharap KMP Ihan Batak ini dapat memberikan pelayanan prima dan bisa menjadi trendsetter baru dalam hal keselamatan dan kenyamanan pelayaran. Tetap waspada dan jaga keamanan serta keselamatan dan patuhi peraturan,” harapnya.
BACA JUGA: Menteri Basuki Ingin Kualitas Air Danau Toba Kembali Bersih
Arie juga menjelaskan, soft-launching ini sebagai pemenuhan amanah dari Kementrian Perhubungan untuk menyediakan transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan di Danau Toba. “Pesan kami, selamat menikmati liburan di Danau Toba. Tetap waspada dan jaga keamanan serta keselamatan. Patuhi peraturan,” tutur Arie.
Arie mengungkapkan, untuk saat ini sedang dibangun juga dua unit kapal serupa. Jadi, pada tahun 2019, akan ada tambahan tiga unit kapal lagi yang beroperasi atau berlayar di Danau Toba. Pembangunan kapal-kapal itu, tengah dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI.
“Sementara sedang jalan pembangunan dua kapal lagi, satu sudah 40 persen merupakan kapal yang dibangun oleh Kemenhub, satu lagi kapal sejenis akan dibangun oleh PT.ASDP. Jadi di 2019 akan ada tiga kapal,” kata Arie.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Imelda Alini menjelaskan, pengoperasian KMP Ihan Batak oleh ASDP, diharapkan dapat menjadi momentum dalam menghadirkan layanan transportasi ferry yang andal, aman, dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
“Pengoperasian awal KMP Ihan Batak pada pekan ini, diharapkan juga dapat membantu dalam mengurai kepadatan layanan angkutan Natal dan Tahun Baru yang mengalami peningkatan. Rencananya, KMP Ihan Batak akan melayani rute Ajibata-Ambarita sebanyak 6 trip per harinya,” ungkap Imelda.
Imelda mengungkapkan, KMP Ihan Batak merupakan kapal pertama jenis Ro-Ro berukuran 300 Gross Tonage (GT) yang dibangun pertama di Kawasan Danau Toba. Kapal ini dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Adapun nama kapal Ihan Batak diambil dari nama ikan asli yang ada di Danau Toba. “Kapal ini mampu mengangkut 280 orang penumpang, 35 hingga 40 unit mobil pribadi atau sekitar 22 unit kendaraan jenis campuran,” sebut Imelda.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya mengharapkan hadirnya layanan kapal ferry yang memenuhi aspek keselamatan di daerah Danau Toba sudah menjadi prioritas yang harus diperhatikan oleh masyarakat, operator, maupun pemerintah daerah.
“Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jacket. Marilah kita bersama menciptakan sistem keselamatan pelayaran yang baik karena tahun depan ditargetkan 1 juta wisatawan akan datang ke Danau Toba. Pada masa pengoperasian awal (soft launching) ini, ASDP akan terus memperhatikan animo dan feedback masyarakat sebagai masukan untuk peningkatan layanan dan operasional yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Mengenai jadwal beroperasi, dalam salinan jadwal disebutkan, KMP Ihan Batak beroperasi empat kali dalam sehari pulang pergi (PP) untuk lintas Ajibata-Ambarita. Dari Ajibata, KMP Ihan Batak berangkat pukul 06.30 WIB, 10.30 WIB, 14.30 WIB dan 18.30 WIB. Sedangkan dari Ambarita pukul 08.30 WIB, 12.30 WIB, 16.30 WIB dan 20.30 WIB. Rata-rata lama perjalanan Ajibata-Ambarita (PP) satu jam.
Adapun tarif (angkutan dan asuransi) Ajibata – Ambarita diatur menurut golongan. Golongan I ekonomi dewasa Rp9.000 dan ekonomi anak-anak Rp6.000. Golongan II sepeda dayung Rp13.000, sepeda motor Rp22.000, Golongan III becak dan sepeda motor di atas 500 cc Rp45.000, Golongan IV minibus/sedan sejenis Rp135.000 dan pick up Rp135.000.
Golongan V bus sedang Rp287.000 dan colt diesel/5-7 meter Rp234.000, Golongan VI bus besar Rp487.000 dan fuso 7-10 meter Rp384.000, Golongan VII tronton Rp482.200, Golongan VIII trailer Rp715.000 dan Golongan IX trailer di atas 16 meter Rp1.065.000. Tarif itu berdasarkan Surat Kepala Dinas Perhubungan Sumut Nomor 551.4/451/AJ/PHB/2018 tertanggal 24 Desember 2018.
Kadishub Sumut, M Zein, menegaskan tarif KMP itu bersifat sementara. “Tarifnya sifatnya sementara ya. Itu kita atur melancarkan lintas angkutan dalam rangka Natal 2018 dan Tahun Baru 2019,” ujarnya. (gus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Basuki: Danau Toba Akan Digarap Secara Besar-besaran
Redaktur & Reporter : Budi