JAKARTA- Komite Normalisasi (KN) akan membuat tim kerja untuk membuat rumusan norma pengelolaan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI)Tim kerja ini diharuskan menyelesaikan rumusan norma tersebut sebelum batas akhir pengendalian LPI sesuai instruksi FIFA, yaitu 10 Juli mendatang
BACA JUGA: F1 Tunda Regulasi Mesin V6 Turbo
Kesepakatan dibentuknnya tim kerja terjadi setelah terjadi pertemuan antara KN dengan LPI di kantor PSSI kemarin pagi
BACA JUGA: Dovizioso: Saya Bukan Backup Stoner
Yaitu menarik LPI atau membubarkannya," kata Agum GUmelar, ketua KN kepada wartawan usai pertemuanBACA JUGA: Meksiko-AS Pastikan Final Impian
Acting Sekjen PSSI yang juga anggota KN Joko Driyono mengatakan, tim kerja ini merupakan gabungan antara PT Liga Indonesia (PT LI) dan PT Liga Primer Indonesia (LPI)Mereka akan membuat rumusan mengenai tiga hal yakni administrasi kompetisi, regulasi, dan penegakan disiplinKetiga ini yang merupakan ketetapan yang dihasilkan dalam pertemuan antara KN dan Konsorsium LPI yang berlangsung di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat (24/6)
"Ini baru langkah awalAda tiga fokus besar yang akan kami rumuskan bersama, khusus administrasi kompetisi ada tiga hal yang juga harus diperhatikan dalam rumusan tersebut yakni jadwal, pemain, dan ofisial pertandingan," tutur Joko.
Menurut Joko, dalam pembahasan tersebut pihaknya hanya membahas mengenai aspek teknisnya saja, dan bukan mengenai keuanganTiga hal itu yang menjadi konsen mereka, karena sesuai dengan instruksi FIFAKetiga hal teknis tersebut harus menyelesaikan rumusan tersebut sebelum 10 Juli atau sebelum batas akhir pengendalian "liga liar" sesuai instruksi FIFA"Kita akan report ke FIFA paling cepat hari ini (kemarin -Red.) atau paling lambat Senin (27/6) nanti," sambung Joko
Terkait dengan regulasi kompetisi, apakah nantinya mengikuti manual PSSI atau tidak, CEO PT Liga Indonesia (PT LI) itu mengaku posisinya saat ini adalah LPI yang mengajukan dan kemudian PSSI yang nantinya mensahkan atau dimodifikasiJadi, semua posisinya harus berada di bawah pengendalian PSSI
"Memang belum menentukan di posisi piramida yang mana mereka nantinyaKita belum bicarakan sampai ke situLiga mau dikemanakan, anggota mau dikemanakan, belum ada pembicaraan mengenai hal dan kewajiban selayaknya anggota PSSI, karena itu bukan wewenang KNPosisinya, LPI ini sama dengan Liga Pendidikan Indonesia dan Liga MedcoSaat ini kami hanya mengakui keberadaan mereka sebagai Liga mandiri profesional," jelas Joko
Pria asal Ngari itu memaparkan, hal tersebut akan diserahkan sepenuhnya ke pengurus PSSI yang terpilih dalam KOngres Luar Biasa (KLB) 9 Juli nanti di SoloMeski masih menunggu kepengurusan baru terbentuk, menurut Joko, dengan beradanya LPI di bawah supervisi PSSI, maka mereka sudah merupakan bagian dari PSSIUntuk itu apapun yang diputuskan KN harus dilaksanakan oleh kepengurusan PSSI yang baru dan itu bersifat wajib"Tapi untuk menyatakan bahwa LPI bisa masuk kedalam keanggotaan PSSI, itu yang bisa melakukan hanya dalam kongres," tutur menambahkan
CEO PT LPI Wijayanto menyatakan pihaknya menyambut baik langkah yang dilakukan KNdan menyatakan siap memenuhi persyaratan yang diajukan KN hingga batas waktu yang ditentukan
Terkait dengan sistem kompetisi, apakah nantinya akan berubah atau bergabung dengan salah satu divisi yang ada di Liga Indonesia saat ini, menurut Wijayanto, tidak ada pembicaraan ke arah itu"Tidak ada rencana penggabungan dengan salah satu divisi kompetisi yang dimiliki PT LigaKami tetap akan menjalankan kompetisi hingga akhir musim ini sesuai dengan sistem yang sudah dijalankan saat ini, yakni secara mandiri profesionalKarena untuk afiliasi menurut Pak Joko itu bukan kewenangan mereka, namun kepengurusan baru," katanya
Namun, kedepannya, Wijayanto menuturkan pihaknya sangat berkeinginan masuk menjadi anggota PSSILPI juga menginginkan level yang setara dengan klub-klub yang ada di PT Liga"Kami juga menginginkan nantinya memiliki suara pada saat kongres tentunya," jelasnya(ali)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santos Akhirnya Ulangi Sejarah
Redaktur : Tim Redaksi