Koalisi Prabowo-Sandi Bertemu Lagi, Timses Masih Belum Jadi

Selasa, 11 September 2018 – 09:29 WIB
RAPAT JUBIR: Sekjen PAN Eddy Soeparno dalam jumpa pers usai rapat juru bicara Tim Sukses Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/9). Foto: Igman/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Partai-partai koalisi pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kembali menggelar pertemuan tadi malam (10/9). Pertemuan yang berlangsung tertutup itu duhadiri seluruh sekretaris jenderal partai pengusung duet politikus Gerindra itu.

Agenda pertemuan itu adalah membahas polemik daftar pemilih tetap (DPT) dan agenda partai koalisi pengusung Prabowo - Sandi. Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, pertemuan itu untuk menindaklanjuti proses validasi DPT yang tengah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

BACA JUGA: Gubernur dari PKS Dikabarkan Dukung Jokowi - Maruf

“Karena diberi waktu sepuluh hari oleh KPU untuk menyelesaikannya. Jadi ini tim bergulir, sangat aktif untuk melakukan komunikasi dengan KPU,” kata Eddy.

Lebih lanjut Edy mengatakan, pertemuan itu juga membahas agenda koalisi dalam beberapa hari ke depannya. Terutama agenda Prabowo - Sandi setelah ditetapkan sebagai capres dan cawapres oleh KPU dan masa kampanye yang dimulai pada 23 September nanti.

BACA JUGA: Catat, Polri Tak Akan Persoalkan #2019PrabowoPresiden

"Karena kan bagaimanapun juga setelah tanggal 23 ini (September, red) capres dan cawapres ini akan memutar ke mana-mana. Itu kami sepakati bersama dengan teman-teman parpol koalisi agenda yang bersangkutan berada di mana, kapan dan siapa yang bertanggung jawab dan lain-lain," ungkapnya.

Terakhir, kata Eddy, pertemuan kali ini juga membahas mengenai finalisasi tim sukses (timses) atau Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Sandiaga. Dia menegaskan, finalisasi itu akan dilakukan secara hati-hati dan tidak ingin terburu-buru.

BACA JUGA: Jokowi – Ma’ruf Berpotensi Kalah di Provinsi Ini

"Kami tidak ingin dalam posisi di mana daftarnya itu masih belum lengkap, belum sempurna, seluruh pihak belum menyatakan siap untuk bekerja ternyata kita sudah setor namanya. Nanti kan ada perubahan, ada yang merasa belum pernah dihubungi, ada yang merasa tidak cocok di badan atau direktorat tertentu sehingga tidak bisa kerja optimal," pungkasnya.(aim/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penilaian Yenny Wahid soal #2019GantiPresiden


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler