jpnn.com, AUCKLAND - Ketika menemukan kotak biru tersapu ombak ke daratan Rabu sore (7/8), warga Pantai Bethells, Selandia Baru, girang. Sebab, kotak berwarna biru itu mempunyai logo tameng emas. Mereka mengira logo tersebut milik perusahaan sampanye termasyhur Dom Perignon.
"Saat dengar kabar itu, saya berpikir segera berlari ke lokasi. Barangkali bisa dapat sampanye," ujar Leah Macfadyen, seorang warga, kepada 1 News.
BACA JUGA: Australia, Negara Maju dengan Jumlah Tunawisma Meningkat dan Makin Buruk
Namun, Macfadyen langsung mengurungkan niat tersebut setelah mengetahui isi kotak-kotak itu bukan minuman keras, melainkan bubuk putih mencurigakan. Polisi yang datang memastikan bahwa kotak tersebut berisi kokain. "Hanya narkoba. Bukan untuk saya," ungkapnya.
BACA JUGA: Terungkap, Sebegini Harga Kokain yang Dibeli Steve Emmanuel
BACA JUGA: AA Ketahuan Simpan Sabu-sabu 1,78 Gram
Wilayah Pantai Bethells merupakan tempat observasi burung. Karena itu, warga sekitar sering pergi ke pantai untuk mencari penampakan burung dotterel. Saat itulah mereka menemukan paket tersebut.
Setelah mencari semalaman, kepolisian dan warga menemukan 19 paket obat terlarang. Namun, kepolisian menduga masih ada paket yang terjebak di lautan. Mereka langsung menugasi petugas patroli untuk berjaga di pantai tersebut sementara waktu.
BACA JUGA: Asyik Pakai Narkoba di Apartemen Jakarta Barat, Darwin Ditangkap
"Helikopter Eagle akan melakukan pencarian sisa paket dalam wilayah yang lebih luas," ujar Inspektur Detektif Kepolisian Distrik Waitemata Colin Parmenter.
Sebenarnya, nilai 19 paket kokain itu mencapai berkali-kali lipat dari sampanye Dom Perignon. Nilainya diprediksi sekitar USD 2 juta atau senilai Rp 28 miliar.
Harga 1 gram kokain di Selandia Baru bisa mencapai 250 dolar Selandia Baru (Rp 3,4 juta). Empat kali lipat dari harga kokain di AS.
Karena itulah, banyak pengedar yang berusaha menyelundupkan barang haram tersebut ke Negeri Kiwi. Jose Sousa-Santos, pakar kejahatan Pasifik di Massey University, mengatakan bahwa barang haram itu mungkin dibeli dari Peru atau Kolombia dengan harga USD 7.500 per kilogram.
"Paket ini bisa saja sengaja dibuang penyelundup karena ada aparat laut mendekat. Atau memang disimpan di dasar laut," ungkapnya. (bil/c12/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Cewek Bertato Bawa Barang Terlarang ke Rutan Jakpus
Redaktur & Reporter : Adil