jpnn.com, JAKARTA - Kesempatan menarik bagi mahasiswa Kalbis Institute untuk belajar di Nanjing Xiaozhuang University. Universitas dari Tiongkok ini resmi bekerja sama dengan Kalbis Institute.
Raymond Christantyo, Brand Communications Manager Kalbis Institute mengungkapkan, pihaknya ingin terus mengembangkan kemampuan akademik para mahasiswanya dengan berbagai kolaborasi, termasuk universitas dari luar negeri.
"Dengan kerja sama ini menjadi bukti ada perubahan di Kalbis Institute. Kami ingin lebih membuka peluang peningkatan kualitas pendidikan bagi mahasiswa," kata Raymond Christantyo dalam keterangannya kepada media, Senin (18/1).
Dia menjelaskan kerja sama double degree ini untuk beberapa program studi. Mengingat situasi pandemi, kerja sama dual degree ini dilakukan secara daring.
BACA JUGA: Dibuka Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur SNMPN 2021
Untuk angkatan pertama, Kalbis Institute mengirimkan tiga mahasiswa dari program studi (prodi) informatika angkatan 2017 atas nama Patricia Fiona, Mathias Yeremia Aryadi, dan Ying Chen.
Mereka menjalani perkuliahan di Kalbis Institute selama dua tahun, lalu akan berkuliah di Nanjing Xiaozhuang University selama dua tahun.
BACA JUGA: Insyaallah Mahasiswa PTKI Dapat Keringanan UKT dan Bantuan Kuota Internet
Program double degree ini didukung oleh beasiswa dari pemerintah Tiongkok sebesar 28 ribu Renmimbi atau sekitar Rp 61 juta per mahasiswa.
Kalbis Intitute juga memberikan beasiswa membantu pembayaran biaya medical check up, dormitory atau asrama, asuransi, biaya buku, dan subsidi lainnya.
"Nantinya mereka juga akan mendapatkan dua gelar yaitu Sarjana Komputer dan Bachelor of Information Engineering yang mereka dapatkan dari Nanjing Xiaozhuang University," ungkap Raymond.
Dia berharap kerja sama dengan Nanjing Xiaozhuang University ini akan mampu membawa pengaruh besar dalam peningkatan hasil lulusan di Kalbis Institute.
Kolaborasi ini, lanjut Raymond, akan terus dilaksanakan seperti penelitian dan kegiatan lainnya, sehingga diharapkan Kalbis Institute mampu mencetak lulusan yang siap di dunia industri.
Di samping mampu mewujudkan cita-cita pemerintah dalam menciptakan SDM unggul. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad