jpnn.com - SERPONG - Seminar batu akik di ajang Batu Nusantara Show and Contest, di Intermark Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (27/8) berlangsung hangat.
Sejumlah bahasan mulai dari asal muasal batu akik, hingga batu-batu kebanggaan masing-masing daerah juga dibahas. Tak cuma itu, pakar batu, Alamsyah, juga mengupas ciri-ciri kolektor sejati batu akik.
BACA JUGA: Sekjen PDIP: Gedung DPR Retak-Retak, Perlu Perbaikan
Alamsyah menjelaskan, kalau seseorang yang hanya berhenti pada satu titik atau puas dengan batu yang sudah dimiliki maka itu bukanlah kolektor.
"Kolektor itu kalau dia lihat (batu) lebih dari milik dia, maka dia tak bisa tidur," kata Alamsyah, pada seminar yang dipandu aktor Tommy Kurniawan, itu.
"Kalau dia punya uang, kemana pun dia kejar. Itu kolektor. Dia akan upgrade terus," timpal Alamsyah. Dia mengaku sudah mengenal batu sejak masih duduk di bangku SMP. "Sudah 40 tahun saya doyan batu," katanya. Dia pun mengaku sampai saat ini memiliki lebih dari 40 ribu batu.
BACA JUGA: Bu Wali Kota nan Cantik Ini Akhirnya Bongkar Rahasia Koleganya
Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya, mengatakan, kalau harga batu akik, tidak ada patokan harganya. Ini berbeda dengan intan maupun emas yang punya standar harga. "Kalau memang suka, berapapun harga batu dibeli," ujar Iti dalam kesempatan itu.
Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura mengatakan, demam batu juga memberikan dampak positif dalam menjalin komunikasi. Sekarang ini, kata dia, sudah banyak masyarakat yang individualis. Tak bisa lepas dan asyik sendiri dengan handphone di manapun.
BACA JUGA: Begini Cara KKP Yakinkan Masyarakat Agar Mau Konsumsi Kerang
"Nah, gara-gara batu, biasanya ada komunikasi, meski tak saling mengenal sebelumnya," kata dia. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dolar Naik, Honorer K2 Minta Honorarium Standar KLH
Redaktur : Tim Redaksi