JAKARTA-Pimpinan Negara Islam Indonesia (NII) Panji Gumilang, berteman dekat dengan pemilik Bank Centyry Robert TantularDemikian diungkapkan Sholahudin, peneliti DI/TII dan NII, usai acara diskusi bertema NII dan Radikalisme di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (30/4).
Karena kedekatan dengan Robert Tantular itulah, Panji Gumilang menyimpang dana NII di bank yang bermasalah itu
BACA JUGA: Tokoh Besar yang Menjunjung Tinggi Pluralisme
"Makanya tak heran bila uangnya NII hampir Rp 250 miliar ditaruh di Century," ujar Sholahudin.Kedekatan pemilik Century dan Panji diawali dengan seringnya pimpinan NII tersebut menukar pecahan uang asing di gerai penukaran uang milik kakak Robert
Merasa akrab, jelas Sholahudin, tak heran jika Panji berminat untuk ikut memiliki produk investasi di Century
BACA JUGA: Bagir Manan Jajal Masjid Baru di MA
Secara rutin uang, emas, dan barang berharga lainnya diinvestasikan ke Century dengan jumlah mencapai Rp 250 miliar tersebut.Menurut Sholahudin, disaat kondisi Bank Century yang bermasalah sekarang ini, secara otomatis membuat Panji menjadi pusing
Selain itu, kata Sholahudin, uang Rp 50 miliar yang dipinjam dari salah satu bank untuk usaha pengembangbiakan sapi, juga menjadi salah satu beban bagi Panji saat ini
BACA JUGA: Gayus Punya 8 Wig Untuk Menyamar
Mengingat kewajiban yang harus dibayar saban bulan kepada bank mencapai Rp1 miliar.Berdasarkan kondisi keuangan yang semakin sulit tersebut, ujar Sholahudin, makanya NII sekarang kian gencar menggalang danaSalah satunya dengan memperluas jaringan dan memperbanyak perekrutan anggota.
Semakin banyak sel, kata Sholahudin, NII berharap kian banyak pundi uang yang dapat mereka kumpulkanMulai dari sumbangan anggota hingga menebar pasukan pengumpul dana dengan label sumbangan amal.
"Jadi, motif NII sebenarnya hanya materi untuk saat iniMereka tidak melakukan teror bom dan perbuatan anarkis lainnya," ungkapnya"Negara Islam cuma dijadikan doktrin untuk merangkul anggotaMateri adalah tujuan utamanya," tandas Sholahudin meyakinkan.
Karena motif yang dominan materi itulah, kata Sholahudin, NII belum secara masif membahayakan negaraBahkan dia dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk kepentingan politik mengingat massa NII yang riil"Fakta itu terlihat dari kedekatannya pimpinan NII dengan penguasa, mulai dari Soeharto dulu saat menjadi presiden dan hingga sekarang," paparnya(mur/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Segera Periksa Wartawan Al Jazeera
Redaktur : Tim Redaksi