jpnn.com, MATARAM - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap pria berinisial MT, warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (31/5) lalu.
Kabarnya, MT ditangkap satuan kontrateroris itu karena diduga ikut tergabung dengan Al Qaeda yang dikenal sebagai organisasi teroris.
BACA JUGA: Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Banyuwangi Pemilik Lembaga Pendidikan
Kabid Humas Polda NTB Kombes Arman Asmara Syarifuddin membenarkan informasi soal penangkapan terhadap MT.
Namun, perwira menengah Polda NTB itu belum bisa memerinci soal itu.
"Tidak bisa kami jelaskan kronologis penangkapan, yang pasti di NTB itu telah tertangkap satu pelaku diduga teroris," kata Arman di Mataram, Senin (5/6).
BACA JUGA: PPATK Temukan Aliran Dana ACT ke Jaringan Al Qaeda, Kubu Ahyudin Bereaksi
Arman menambahkan terduga teroris itu telah dibawa ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Sudah dibawa oleh Densus 88 langsung dibawa ke Jakarta," ucapnya.
BACA JUGA: Densus Bergerak di Jatim dan NTB, 3 Orang Diamankan
Menurut Arman, Polda NTB tidak bisa berbicara banyak mengenai kasus itu. Dia beralasan penanganan kasus itu dilakukan langsung oleh Densus 88.
"Karena ini lex spesialis (bersifat khusus, red) jadi tidak bisa kami sampaikan. Kami (Polda NTB) hanya back up saja," tuturnya.
Arman menambahkan Polda NTB terus berkoordinasi dengan pemda untuk mencegah warga terpapar terorisme. Koordinasi itu juga dilakukan untuk menjaga kamtibmas.
Oleh karena itu, Arman mengimbau masyarakat tidak segan-segan melapor ke aparat penegak hukum (APH) jika mendapati warga yang terindikasi terlibat terorisme.
"Apabila ada dugaan yang berkaitan dengan terorisme ini, segera untuk melaporkan ke APH," kata mantan Kapolres Banyuwangi itu. (mcr38/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buku Tangkal Terorisme Diluncurkan, Mengulas Pendekatan Polri dengan Lembut
Redaktur : Antoni
Reporter : Edi Suryansyah