jpnn.com, SAMARINDA - Kasus siswi MF (10) yang diduga diusir guru dari sekolah karena tidak memiliki handphone (HP) untuk mengikuti ujian mendapat perhatian Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli.
Bersama sang istri Rani, Kombes Ary Fadli yang prihatin atas kejadian itu mendatangi rumah orang tua MF untuk memberikan semangat terhadap murid Sekolah Dasar (SDN) 002 Samarinda Seberang.
BACA JUGA: Hampir 4.000 Honorer di Kota Ini Terancam Dirumahkan pada 2023
"Kami dari Polresta Samarinda bersama Bhayangkari mengunjungi adik kita (MF, red) untuk memberikan semangat dan dukungan supaya dia mau belajar lagi dan bisa berprestasi," ucap Ary, Selasa (7/6).
Diketahui, MF selama hampir satu tahun sudah tidak bersekolah lantaran tidak punya HP untuk mengikuti sekolah daring atau online.
BACA JUGA: Kombes Hengki Bakal Sikat Ormas Afiliasi Khilafatul Muslimin, Siap-Siap Saja
Saat mau masuk sekolah untuk mengikuti ujian, MF justru mendapatkan perlakuan tak menyenangkan berupa pengusiran dari sang guru serta teman-teman sekelasnya.
Kedatangan Kombes Ary bersama sang istri rumah di Jalan Pangeran Bendahara Gang Pertenunan RT 02, Kelurahan Tenun, Samarinda Seberang itu disambut hangat oleh keluarga MF.
BACA JUGA: Kesaksian Tiar soal Private Party yang Disebut-sebut Pesta Bikini di Depok, Oalah
Dalam kunjungan itu, Kombes Ary Fadli juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa sembako, peralatan sekolah, hingga HP untuk MF agar lebih termotivasi dan menunjang kegiatan belajarnya.
"Bantuan kami ada peralatan sekolah dan juga handphone kalau memang nantinya sekolah daring, karena memang terkendala itu ya. Juga ada sedikit biaya sekolah," tutur Ary.
Perwira menengah itu berharap MF bersama dengan adik-adiknya ke depan mampu menjadi kebanggaan keluarganya sebagai generasi emas bangsa. (ant/fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam