Komentar ADO Palembang Soal Penumpang Dirampok Driver Online

Minggu, 06 Mei 2018 – 23:39 WIB
Taksi online. Foto: JPG

jpnn.com, PALEMBANG - Sekretaris Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Malwadi, menuturkan, sejak mencuatnya video penumpang wanita yang mengaku dirampok driver taksi online, pihaknya sudah turun tangan.

Bersama aplikator, ADO berusaha mencari driver yang diduga melakukan pelecehan dan perampokan itu.

BACA JUGA: Berita Terbaru Driver Taksol Rampok dan Gerayangi Penumpang

“Kedua driver yang mengantar korban menegaskan kalau mereka tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan. Makanya, siang tadi kami anjurkan untuk membuat laporan ke Polda Sumsel didampingi perwakilan perusahaan,” tambah Malwadi.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus ini kepada kepolisian. Malwadi menerangkan, sejak beredar kabar adanya oknum driver online yang diduga melakukan pelecehan dan perampokan, asosiasi terus melakukan pendampingan.

BACA JUGA: Ombudsman Minta Rekrutmen Driver Taksi Online Harus Selektif

Begitu pun saat korban memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. Tapi, ucap Malwadi, keterangan korban dirasa ada yang janggal.

“Katanya saat digerayangi, dia (korban, red) pingsan. Tahu-tahu sudah diturunkan di McDonald’s. Jika memang begitu, korban kan bisa saja berteriak. Apalagi, pengakuannya kejadian itu siang sebelum salat Jumat. Kan bisa berteriak minta tolong,” bebernya.

BACA JUGA: Driver Taksi Online Rampok dan Gerayangi Mahasiswi

Ditambahkan Malwadi, harta korban yang diambil hanya laptop. Sementara handphone (hp) merek iPhone milik korban dikembalikan. “Katanya hp dia sempat diambil. Lalu aplikasi Grabnya dihapus. Ya, kalau saya sih agak membingungkan yah ceritanya. Kenapa hanya laptop. Kenapa hp tidak diambil juga,” tambahnya.

Malwadi menegaskan pihaknya sepenuhnya menyerahkan penyelidikan kasus tersebut ke pihak kepolisian. Jika laporan yang dibuat sang penumpang palsu, maka pihaknya bakal menuntut balik. “Kami driver online sangat dirugikan. Masyarakat jadi takut naik taksi online,” ucapnya.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak takut menggunakan jaksa taksol.

“Selama ini, tidak pernah ada kejadian driver online yang melakukan tindak kriminal terhadap penumpangnya. Baru kali ini ada pengaduan. Tapi saya yakin, para driver benar-benar serius mencari nafkah. Jadi tidak akan merusaknya dengan perbuatan yang tak pantas,” pungkasnya.

Anggota satuan tugas (satgas) taksol, Prabu mengatakan, karena dugaan perampokan dan pelecehan oleh oknum driver, para sopir lain resah. Agar ada kejelasan, mereka siap membantu polisi mengungkap kasus ini. “Untuk saat itu, baru itu yang bisa kami lakukan agar bisa secepatnya ada titik terang,” tukasnya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, laporan atas nama korban (Apriliani, red) memang benar ada dan sudah diterima. Tercatat dengan LP B/891/V2018/SPKT. “Segera kami tindak lanjuti,” tandasnya.

Kanit Pidum Iptu Tohirin menambahkan sampai saat ini, pihaknya masih menyelidiki kasus yang dilaporkan pelapor Aprilia dengan dugaan tindak pidana curas. “Masih kami selidiki,” katanya tadi malam.

Dari keterangan pelapor dan informasi awal, kata Tohirin diduga akun driver yang menerima order itu palsu. “Kami harus berkoordinasi dulu dengan Polda Sumsel, untuk mengetahui IP akun tersebut,” pungkasnya.

Sumatera Ekspres tadi malam berhasil menemui keluarga Apriliani. Mereka menegaskan, kejadian yang dilaporkan ke Polresta Palembang semuanya benar. Ayah korban, Amir (53), mempersilakan jika ada driver yang tak terima dan melaporkan balik kasus itu ke polisi.

“Kami siap dipertemukan. Nantinya akan ketahuan siapa yang salah dan siapa yang benar,” tandas dia di rumahnya, tadi malam. Sayangnya, wartawan koran ini tak bisa ngobrol langsung dengan korban.

“Putri kami masih trauma akibat kejadian itu,” jelasnya. Amir menambahkan, pihaknya sudah menyerahkan sepenuhnya kasus itu ke Polresta Palembang. “Senin nanti (7/5), kami akan datang ke Polresta lagi,” ucap dia.

Kakak perempuan korban, Destis, 30, menuturkan, saat mendampingi adiknya melapor ke Polresta, mereka ditemani perwakilan dari para driver dan perusahaan taksol itu.

“Mereka bilang akan membantu mengungkap kejdian ini. Kok jadi lucu kalau hari ini mereka merasa dirugikan dan membela oknum yang dilaporkan,” cetusnya.

Dia menegaskan bahwa adiknya hanya memesan taksol dari Lemabang dengan tujuan ke kampus Universitas PGRI. Tidak ada tujuan lain dan hanya sekali order. “Tidak benar kalau adik saya order dua kali,” pungkasnya.(vis/kos/cj15/wly/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Desak Perusahaan Taksi Online Cegah Driver Jahat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler