Komentar Direktur Pasific Studies Tentang Pilkada 2020

Minggu, 24 Mei 2020 – 02:23 WIB
Logo Pasific Studies. Foto: Pasific Studies

jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 disepakati untuk diundur pada Desember 2020. Kesepakatan itu sudah dituangkan dalam Perppu Penundaan Pilkada 2020.

Namun sepertinya Pilkada berpotensi ditunda lagi karena pandemi covid-19 yang terus mewabah. Sejumlah pihak mendesak agar pilkada diundur sampai 2021.

BACA JUGA: Respons Mervin Komber Terkait Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan

Direktur Pasific Studies, MS. Komber dalam keterangan persnya, Sabtu (23/5), menilai pelaksanaan pilkada pada Desember 2020 sangat rentan dilaksanakan mengingat pandemi covid-19 yang terus meningkat di Indonesia.

Menurut Mervin, pilkada adalah pesta demokrasi rakyat. Oleh karena itu, hendaknya dirayakan dengan gembira dan diikuti segenap rakyat.

BACA JUGA: Cegah Covid-19, Politikus Hanura Mervin Komber Dorong Penutupan Sementara PT Freeport

“Jika dilaksanakan dalam kondisi pandemi covid-19 maka sudah tentu tidak bisa diikuti rakyat secara meluas,” kata Mervin.

Oleh karena itu, Mervin meminta Kemendagri dan DPR agar menunda pilkada hingga tahun 2021.

BACA JUGA: Pegawai PT Pelindo IV Dapat Kabar Menggembirakan di Tengah Pandemi Covid-19

"Hingga saat ini kita tidak dapat memprediksi kapan wabah covid19 akan berakhir. Karena pilkada membutuhkan partisipasi aktif masyarakat maka sudah barang tentu akan bertolak belakang dengan ptotokol pencegahan covid-19,” ujar alumnus Universitas Cenderawasih ini.

Di sisi lain, Mervin mendukung pernyataan Menkes yang meminta pilkada ditunda hingga pandemi covid-19 berakhir di Indonesia.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler