Komentari Pistol Bharada E, Napoleon Singgung Polisi Bertemperamen Tinggi

Jumat, 22 Juli 2022 – 22:29 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Irjen Napoleon Bonaparte mengomentari senjata api jenis Glock 17 yang digunakan Bharada E saat baku tembak dengan Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Pistol rancangan insinyur asal Austria Gaston Glock itu disebut-sebut sebagai senjata yang diperuntukkan bagi perwira Polri.

BACA JUGA: Irjen Napoleon Bonaparte: Siapa pun yang terlibat Harus Bersikap Kesatria

Namun, Bharada E yang masih tamtama diduga menggunakan senjata mematikan tersebut untuk menembak Brigadir J.

Menurut Napoleon, setiap senjata Polri dicatat merek, nomor, dan penggunanya. “Ada namanya tercantum, melekat di bawa ke mana-mana, ke kamar mandi pun dibawa,” kata Napoleon di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/7).

BACA JUGA: Timsus Bekerja Sangat Cepat, Kasus Dugaan Pembunuhan Berencana Brigadir J Naik Penyidikan

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1988 itu menegaskan polisi yang tercatat sebagai pemegang senjata api milik Polri tidak boleh menitipkannya kepada orang lain. “Kalau itu terjadi, pelanggaran berat,” ujarnya.

Apakah pangkat anggota Polri juga berpengaruh pada jenis senjata yang dipakai? “Iya dong,” kata ucap Napolenon.

BACA JUGA: Kapolri Menonaktifkan Brigjen Hendra dan Kombes Budhi, Bang Edi Merespons, Begini Kalimatnya

Mantan sekretaris NCB Interpol itu menjelaskan penggunaan senjata Polri diatur oleh pemimpin kesatuan masing-masing. Dia mencontohkan penggunaan senjata di Mabes Polri diatur oleh Badan Intelijen Keamanan.

“Baintelkam yang bisa menentukan kewenangan pangkat apa menggunakan senjata apa,” ujar Napoleon.

Hal yang diingat Napoleon ialah senjata Polri tidak boleh dipakai oleh polisi temperamental. “Untuk mendapatkannya harus menurut psikologi tidak boleh high temperament,” tuturnya.

Selain itu, polisi yang diserahi senjata juga harus benar-benar bisa memakainya. “Dia harus mahir menggunakannya,” pungkas Irjen Napoleon Bonaparte. (cr3/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler