Komik Indonesia Lesu Karena Kurang Promosi

Minggu, 13 Februari 2011 – 11:00 WIB

JAKARTA - Dunia perkomikan Indonesia masih mati suriNamun, di tengah gempuran komik-komik impor, komik lokal diharapkan bisa berkembang

BACA JUGA: SYB Otaki Kerusuhan Temanggung

Oleh beberapa komikus Indonesia, lesunya komik lokal itu dipicu dari aspek pemasaran yang masih lemah
Namun, komik lokal diharapkan bisa hidup kembali dan menjadi media menanamkan budaya-budaya Indonesia.
  
Dalam peringatan hari Komik Indonesia di Jakarta kemarin (12/2), pembuat komik Panji Tengkorak Hans Jalarada menjelaskan dunia perkomikan di Indonesia masih berjalan sendiri

BACA JUGA: Penyelidikan Kasus Suap MK Jalan Terus

Terutama dari aspek promosinya
"Tidak mendapat dukungan yang kuat dari lingkungan lainnya," jelas Hans

BACA JUGA: Uang ke DSW untuk Perayaan Maulid Nabi

Menurut dia, komik lokal bisa hidup lagi jika dibantu promosi oleh media-media lainSeperti televisi, koran, maupun radio.

Analisa Hans tersebut, muncul saat ia mengamati perkembangan dunia perfilman Indonesia yang pernah mengalami nasib sama seperti komikYaitu mati suriMenuru komikus kelahiran 4 April 1947 itu menjelaskan, perfilman lokal akhirnya bisa hidup kembali setelah media televisi dengan gencar mempromosikan film"Kondisi ini juga mungkin bisa terjadi pada komik lokal," kata dia.

Komikus lainnya, Gerdy WK yang menciptakan tokoh super hero komik lokal yaitu Gina, Santini, dan Boda mengatakan keprihatinannya terhadap dunia komik nasional yang masih tidak bergairah"Kita lemah bukan berarti tidak punya potensiSaat ini banyak karikatur jago dari pada era kita dulu," ujar komikus kelahiran Ciamis 13 April 1953 tersebut.

Gerdy menjelaskan, lesunya iklim perkomikan tanah air selain karena kurang promosi juga lemahnya aspek penerbitan dan distribusiBeberapa penerbit, jelas dia, masih menomorsatukan komik impor"Itu wajar, karena penerbit berorientasi pasar," tandas pencipta komik berjudul Penari Sihir yang laris pada 1979 itu

Menurut dia, komik lokal perlu mendapakan kesempatan untuk dijual dengan sistem bagus kemasyarakatDia masih memandang ada sebagian pembaca komik yang rindu kehadiran komik-komik lokal.

Penjelasan tentang kondisi dunia komik lokal juga muncul dari komikus mudaDiantaranya dari Azisa NoorPencipta komik Satu Atap dan Perempuan di Atas Pohon itu menjelaskan, nafas komik-komik lokal sebenarnya sudah mulai berhembusMeskipun tidak kencang

Namun, Azisa menjelaskan komikus-komikus muda saat ini masih mengalami kendala untuk menelorkan komik yang berseri dan berkarakter kuat seperti komik-komik era 70-an hingga 80-anSeperti Si Buta Dari Gua Hantu, Panji Tengkora, dan Gundala Putra Petir.

Bujang kelahiran Bandung 24 tahun silam itu mengatakan, kendala komikus muda adalah mencari gagasan yang kuat"Selama ini memang sulit menari komik lokal yang berseri-seri," kata diaSehingga, belum ada tokoh-tokoh baru di dunia komik yang benar-benar melekat di pikiran pencinta komikMeskipun begitu, Azisa mengatakan sudah ada anjuran bagi komikus muda untuk mulai membuat komik yang bersambung.

Sementara Direktur Caravan Chris Lie salah satu pencipta komik di Amerika Serikat dengan judul Return to Labyrin mengatakan, sebenarnya berkembangnya komik di Indonesia sangat tergantung kepada penghargaan terhadap karya-karya yang sudah diterbitkan.

Menurutnya, perkembangan komik di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara lain sangat tergantung kepada perlindungan, pembinaan, serta distribusi, yang selama ini belum pernah didapat di Indonesia"Persoalan hak kekayaan intelektual belum terlindungi dengan sistem yang bagus di negeri ini," terang pembuat komik transformer dan GI Joe itu.

Menurut dia, pertumbuhan jumlah judul komik-komik lokal perlu digenjotChris menunjuk Malaysia sudah mampu memproduksi 100.000 sampai 200.000 judul komik, sedangkan di Indonesia baru mencapai 3.000 sampai 6.000 sajaHal ini terjadi karena kapasitas produksi Indonesia hanya 50 judul per tahun"Sementara di Malaysia sudah mencapai 140 judul per bulan atau 1680 judul per tahun," jelas Chris(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rombongan Menakertrans Alami Kecelakaan di Kaltim


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler