Komisi I Dikecam, #SaveRRI Jadi Trending Topics

Selasa, 15 Juli 2014 – 17:17 WIB
Salah satu dukungan untuk RRI. Foto.ist.

jpnn.com - JAKARTA - Stasiun radio milik pemerintah, Radio Republik Indonesia (RRI) sontak menjadi sorotan banyak pihak dalam beberapa hari terakhir. Survei hitung cepat hasil Pilpres 2014 yang dirilis lembaga penyiaran publik itu menuai kecaman.

Namun, kian dikecam, dukungan juga semakin deras mengalir untuk radio yang punya slogan 'Sekali di Udara Tetap di Udara' tersebut.

BACA JUGA: Prabowo: Saya Jangan Terlalu Dianggap Enteng

Dukungan juga semakin datang usai merebaknya isu bahwa Komisi I DPR RI (membidangi pertahanan, intelijen, luar negeri, serta komunikasi & informasi) akan memanggil redaksi RRI, karena menggelar quick count dan menyiarkannya.

Pemanggilan itu didasari kecurigaan bahwa RRI tidak netral, karena memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

BACA JUGA: Hashim Tuding Jokowi-JK Di Belakang Allan Nairn

Kecaman pun menghujani Komisi I, sebab RRI bukan sekali ini menggelar hitung cepat.

Selain dari pemberitaan di media melalui para pengamat, langkah pemanggilan tersebut juga menuai banyak pertanyaan dan kecaman di jagat sosial media.

BACA JUGA: Tak Pernah Oposisi, Golkar Diprediksi Tinggalkan Prabowo

"Hasil pemantauan politicawave menemukan, sejak Senin (14/7), netizen menggunakan #saveRRI untuk menyatakan dukungannya pada isu tersebut di social media," ujar Founder Politicawafe, Yose Rizal, Selasa (15/7).

"Dimulai sejak pukul 16.00 WIB kemarin, hingga tadi (Selasa, 15/7) pukul 09.00 WIB, jumlah percakapan sudah mencapai 44,300 buzz," imbuh Yose.

Dijelaskan Yose, puncak percakapan terjadi pada pukul 21.00 WIB dengan total percakapan mencapai 8,900 buzz.

Jumlah percakapan yang besar tersebut berhasil membawa #saveRRI masuk ke dalam daftar trending topics Indonesia di urutan pertama.

Percakapan #saveRRI tersebut dimotori oleh sejumlah akun dari kalangan public figures seperti @indrabektiasli, jokoanwar, @killthedj, @deelestari dan masih banyak lagi.

Semboyan RRI 'Sekali di Udara Tetap Di Udara' menjadi keywords yang paling banyak digunakan oleh netizen untuk menyatakan dukungannya dengan jumlah buzz sebesar 1,719.

"Hal menarik lainnya dari #saveRRI tersebut adalah munculnya berbagai tweet picture kreatif yang banyak menarik perhatian netizen diantaranya adalah yang diposting melalui akun @jokoanwar yang mendapat retweet sebanyak 4,400 kali dan favorite sebanyak 200 kali," ungkap Yose.

Pergerakan di social media memang cukup terbukti efektif. Belum lepas dari ingatan ketika jagat social media ramai oleh gerakan #saveKPK yang merupakan bentuk dukungan untuk melawan berbagai kuasa, yang dinilai akan melemahkan institusi tersebut.

"Kini hal tersebut kembali terjadi melalui hashtag #saveRRI yang digunakan oleh netizen untuk menyuarakan dukungan dan perlawanan atas usaha para elite politis yang akan menurunkan kredibilitas RRI dan membungkam RRI karena sudah menyiarkan hasil hitung cepat di Pilpres 2014," ujarnya.

Menurut Yose Rizal, hingga saat ini, banjir dukungan netizen di #saveRRI tersebut masih terus mengalir dan tidak menutup kemungkinan akan membuahkan sukses serupa #saveKPK.

"Ingat, diperlukan upaya yang sangat besar untuk bisa membungkam suara rakyat di social media," pungkas Yose Rizal. (adk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Lintas Generasi Terus Desak Munas untuk Lengserkan Ical


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler