Komisi VI: Direksi Bulog Gagal Total!

Jumat, 16 Februari 2018 – 22:39 WIB
Beras Bulog. Foto: Bontang Post/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Bulog belakangan ini dinilai amburadul. Mulai dari serapan gabah anjlok hingga kasus beras oplosan yang marak menunjukkan buruknya pengelolaan badan tersebut.

Karena itu, anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Sukartono meminta jajaran direksi Bulog tak dirombak. Dia menegaskan, lembaga dengan fungsi penting seperti Bulog harus dikelola sumber daya manusia handal.

BACA JUGA: Semoga Stok Minimum Beras di Cipinang Tetap Aman

“Bulog jamin satu komoditas saja sudah gagal total. Bertugas menyimpan stok beras saja sudah tidak profesional dibandingkan swasta yang punya teknologi penyimpanan beras. Dan Bulog ini hanya bisa menyerap 2,3 juta ton beras dibanding dari swasta yang bisa menyerap 40 juta ton lebih," ujar dia di Jakarta, Jumat (16/2).

"Ini berarti Bulog itu tidak bisa berfungsi sebagai stabilitas pasar. Bulog ini gagal total. Daripada begitu, yang pertama dilakukan SDM-nya harus diberhentikan semua. Ini sudah rusak total.”

BACA JUGA: Awas, Usaha Penggilingan Padi Indonesia dalam Kondisi Rawan

Yang lebih menyedihkan, kata dia, beras Bulog yang seharusnya untuk masyarakat miskin dan operasi pasar malah diselewengkan.

Kasus terakhir, pejabat Bulog Bolaang Mongondow ditangkap karena mencoba menyuap aparat. Itu menunjukkan betapa pejabat Bulog sekarang sudah tidak patut lagi dipertahankan.

BACA JUGA: Dorong Peningkatan Peran Bulog demi Kedaulatan Pangan

“Oplos beras ini sudah tindakan biadab karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Dan harusnya KPK itu turun, kejaksaan turun, kepolisian juga turun. Tangkap semua oknum-oknum yang lakukan seperti itu (oplos beras) yang dilegalkan oleh pimpinan Bulog ini. Ini sudah tahu (Bulog) bobrok seperti itu tapi masih saja diberi tugas impor beras,” katanya.

Namun dia kembali menggarisbawahi, yang bermasalah saat ini bukanlah institusi Bulog itu sendiri, melainkan SDM-nya. Karena itu, tidak ada pilihan lain, Presiden Jokowi harus mengganti direksi Bulog dengan SDM yang punya integritas tinggi dan kompeten urusan pangan.

“Di luar negeri itu pemilihan pejabat di BUMN (Bulog) sangat selektif. Tidak seperti sekarangi ini dimana pemilihan direksi hanya berdasar like and dislike,tidak berdasarkan kompetensi dan integritas tinggi. Jadi Bulog jangan lagi diserahkan orang berlatar perbankan,” pungkas Bambang. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Kerja di Pertamina, Uang Pelicin Rp 90 Juta Melayang


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Bulog   BUMN  

Terpopuler