"Saat ini yang mesti dilakukan oleh BUMN perkebunan adalah saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya, sehingga bisa memperkuat daya saing dalam menghadapi FTA
BACA JUGA: Aneh, Sikap FPKB Soal Kasus Century
Selama ini yang terjadi adalah, setiap BUMN yang merugi, maka akan dijual kepada swasta," ungkap Wakil Ketua Komisi VI, Aria Bima, kepada wartawan di sela-sela RDP dengan Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Agro Industri, Agus Pakpahan, serta sejumlah pejabat BUMN bidang perkebunan, Selasa (9/2).Aria menyebutkan, sebelum privatisasi dilakukan, pola yang harus diambil BUMN saat ini adalah, pertama dengan (melakukan) restrukturisasi
"Jadi, kita dari Komisi VI meminta kepada BUMN, supaya menahan dulu untuk mengambil langkah privatisasi
BACA JUGA: KWI Desak Pemerintah Patuhi Peraturan Bersama
Karena kalau BUMN sudah bersinergi, maka (mestinya) bisa bersaing dengan negara-negara Asia, khususnya China," ujar Aria pula.Dijelaskan Aria, Komisi VI DPR RI tidak akan memberikan izin untuk penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BUMN perkebunan, sebelum seluruh BUMN tersebut melakukan restrukturisasi internal dan sinergi antar BUMN
BACA JUGA: Lembaga Penyanderaan Diaktifkan Lagi
Karena yang diprioritaskan, sebelum itu harus memperkuat internal di BUMN itu sendiri (dulu)," tegasnya.Untuk melakukan sinergi antar BUMN perkebunan ini, kata Aria pula, dalam waktu dekat ini Komisi VI DPR RI akan melakukan Rapat Kerja kembali dengan Meneg BUMN Mustafa Abu Bakar"Dalam waktu dekat ini, Komisi VI akan mengadakan rapat dengan Meneg BUMN, untuk membicarakan langkah-langkah mengenai sinergi yang mesti dilakukan oleh perusahaan bidang perkebunan," pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LH Turunkan Tim Khusus
Redaktur : Tim Redaksi