jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kini semakin memikat menjadi destinasi bisnis para investor global. Salah satunya adalah komitmen investasi yang diteken langsung di hadapan Presiden Jokowi dan Putera Mahkota Abu Dhabi, Syeikh Mohammed Bin Zayyed Al-Nahyan.
Pangeran Dubai itu siap mengucurkan investasi jumbo senilai Rp136 triliun di sektor energi dan pengelolaan pelabuhan. Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merespons positif hal tersebut.
BACA JUGA: Genjot Investasi ke Batam, BP Gencar Berpromosi hingga ke Taiwan
Wakil Ketua Komisi VII, Tamsil Linrung menyatakan pemerintah telah on the track dalam merealisasikan kerja sama investasi dengan Dubai. Pasalnya, investor asal negeri petro dolar tersebut telah menyatakan komitmen untuk berinvestasi bertujuan mengatrol ekonomi daerah.
“Saya berbicara dengan Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Abu Dhabi Future Energy Company di Masdar City Abu Dhabi. Beliau menyatakan komitmen memprioritaskan pekerja lokal. Mereka hanya akan membawa modal dan teknologi baru. Mereka juga berjanji mengutakaman konten lokal dengan harga murah dan kompetitif,” ujar Tamsil di sela kunjungannya di Dubai.
BACA JUGA: Investasi di Pekanbaru Rp 878 Miliar, Medco Sumbang Rp 340 Miliar
Abu Dhabi Future Energy Company merupakan perusahaan papan atas di bidang energi baru dan terbarukan. Perusahaan ini adalah salah satu investor yang bakal membenamkan modalnya di Indonesia.
Menurut Tamsil, komitmen investasi yang memprioritaskan sumber daya lokal amat dibutuhkan saat ini.
BACA JUGA: Mengintip Cara Bintang PSM Makassar Asnawi Mangkualam Bahar Berinvestasi
Pasalnya, pemerintah tengah berupaya meyakinkan masyarakat bahwa kran investasi yang dibuka bagi asing membawa manfaat ganda, terutama bagi masyarakat di daerah. Sehingga investasi tidak dikonotasikan negatif.
Politisi senior ini menilai kehadiran investor yang berkomitmen memanfaatkan sumber daya lokal akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
“Iklim investasi tentu akan sangat hangat dan bersahabat bila masyarakat menyambut investor datang ke daerah mereka. Ini juga meningkatkan kepercayaan investor kepada pemerintah. Saya kira ini sangat positif,” terangnya.
Investasi asing, lanjut anggota DPR tiga periode ini, adalah extra power booster dalam pembangunan suatu negara. Namun dibutuhkan kecermatan dalam membangun positioning diplomasi. Apalagi terkait investasi di sektor sumber daya alam.
Dalam konteks ini, Tamsil melihat pemerintah melalui Konsulat Jenderal di Dubai yang dipimpin oleh Ridwan Hasan, sangat proaktif serta progresif membangun komunikasi dengan pengusaha-pengusaha Dubai.
Pemerintah tampak bekerja sistematis dan gradual menyambut momentum investasi yang terus digairahkan. Karena itu, dia berharap investasi jumbo dari negeri petro dollar, Dubai ini jadi kabar gembira bagi masyarakat.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuartal Pertama 2019, Realisasi Investasi di Batam Capai Rp 1,1 Triliun
Redaktur & Reporter : Yessy