JAKARTA - DPR RI meminta kepada pemerintah untuk melakukan audit terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berkapasitas 10.000 Megawatt (MW) tahap I, yang saat ini sedang dibangun di seluruh wilayah IndonesiaHasil dari audit itu, sekaligus nantinya bisa dijadikan sebagai pedoman untuk pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap II.
Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi VII DPR RI, Dewi Aryanti Hilman, kepada menteri melalui Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh, saat rapat kerja (Raker) Komisi VII dengan Kementerian ESDM di Gedung DPR RI, Senin (15/2)
BACA JUGA: Revitalisasi Jabodetabekpunjur Serap Rp 33 Miliar
Dia mengatakan bahwa masih banyak persoalan yang ditemukan dalam proses pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I tersebut, sehingga perlu dilakukan audit untuk mengetahui pelaksanaan proyek tersebut."Saya minta kepada pemerintah supaya melakukan audit terhadap proyek ini
BACA JUGA: KY: Komisi III Jangan Main-main, Apalagi Main Mata
Masih banyak persoalan lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan PLTU ini, sehingga rencana pembangunan pembangkit selanjutnya bisa menggunakan pola yang lebih baik," ungkapnya.Selain itu, Dewi menyebutkan bahwa dirinya juga tidak sepakat dengan rencana pemerintah untuk membangun pembangkit yang menggunakan teknologi lebih canggih
BACA JUGA: KPK Bidik Korupsi Baru di Depsos
"Saya juga tidak sepakat (dengan) rencana pemerintah membangun pembangkit dengan menggunakan teknologi yang lebih canggih, seperti pembangunan PLTN, sebelum menyelesaikan pembangkit yang jauh lebih muda dari itu," ujarnya(yud/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Didesak Rumuskan Kriteria Calon Anggota KPU
Redaktur : Tim Redaksi