jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mempertanyakan sikap Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dinilai lambat dalam program vaksinasi siswa. Ketika pemerintah mengumumkan vaksinasi sudah bisa diberikan kepada siswa usia 12 sampai 17 tahun, Kemendikbudristek malah tidak bergerak.
"Kami tidak melihat ada gerakan apa-apa dari Kemendikbudristek. Responsnya lambat," kata Syaiful dalam diskusi pendidikan daring besutan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Minggu (11/7).
BACA JUGA: Informasi Terbaru dari Kemendikbudristek soal Tahapan Pendaftaran PPPK 2021 hingga Jadwal Tes
Dia menambahkan, sudah banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah tatap muka. Tentunya vaksinasi anak-anak sangat dibutuhkan.
Sayangnya, kata Syaiful, sampai saat ini Komisi X tidak melihat skema pemberian vaksinasi terhadap siswa. Sejauh ini orang tua murid yang berinisiatif sendiri mencari sentra vaksinasi.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kemendikbudristek untuk Pendidik dan Tendik Non-PNS, Alhamdulillah
"Ada apa dengan Kemendikbudristek. Kenapa tidak langsung bergerak mempercepat vaksinasi guru, tenaga kependidikan, dan siswa," tandasnya.
Pada kesempatan sama, Jubir Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, sampai saat ini dari 5 juta pendidik dan tenaga kependidikan yang menjadi target vaksinasi, baru 2 juta yang sudah divaksin.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Menggelontorkan Rp 415 Miliar untuk 142 Kampus, Penerima Mayoritas PT Swasta
Sedangkan untuk siswa, lanjutnya, Kemenkes dan Dinas Pendidikan masing-masing wilayah akan berkoordinasi untuk menyelenggarakan vaksinasi di masing-masing sekolah. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad