jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Soepriyatno mengapresiasi turunnya angka kemiskinan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penduduk miskin di NTB pada September mencapai 786.580 jiwa dari sebelumnya pada Maret 2016 sebanyak 804.450 jiwa. "Berarti ada penurunan sebesar 0,46 persen. Pengurangan angka kemiskinan di NTB tahun 2016 sudah bagus walaupun dalam tahun tersebut situasi agak sulit, karena banyaknya persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa kita. Namun, pertumbuhan ekonomi di NTB di atas rata-rata nasional,” ujarnya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, angka kemiskinan yang terbanyak terjadi di pedesaan, yakni dari 419.230 jiwa pada Maret dan berkurang menjadi 407.750 jiwa pada September 2016. Sementara penduduk miskin di perkotaan berkurang dari 385.220 jiwa, turun menjadi 378.830 jiwa.
Soepriyatno menilai bahwa jika dilihat pertumbuhan secara keseluruhan, NTB masih kurang bagus, karena hanya mengandalkan ekspor pertambangan. “Padahal, kalau dilihat di tahun 2014-2016, pertambangan mengalami situasi yang sulit, sehingga penerimaan dari APBD menjadi berkurang,” ungkapnya.
Ketua tim kunjungan kerja Komisi XI DPR RI ini, mengatakan bahwa tujuan kunjungan kali ini ke NTB memang untuk melihat dari dekat permasalahan pengelolaan APBD dan laporan keuangan di NTB. (adv/jpnn)
BACA JUGA: Komisi III DPR Temukan Utang Bahan Makanan di Rutan dan Lapas Sumut
BACA JUGA: DPR Dukung Rencana RSUD Abdul Moeloek Lampung Naik Kelas
BACA JUGA: Perampasan HP di Lapas Tidak Boleh Sembarangan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fahri Hamzah: Konsepsi Negara Maritim Harus Ditopang UU Air
Redaktur : Tim Redaksi