Komite Etik Dinilai Terbawa Permainan Nazar

Senin, 12 September 2011 – 17:47 WIB

JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud Md meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak terpancing permainan MNazaruddin

BACA JUGA: Menperind Diminta Evaluasi Avanza

Untuk itu, Mahfud meminta lembaga superbody tersebut fokus saja ke kasus-kasus korupsi yang melibatkan mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut.

"KPK harus fokus pemeberantasan korupsi dan menguak semua kasus korupsi yg didugakan dan disangkakan kepada Nazaruddin," kata Mahfud saat dihubungi wartawan, Senin (12/9).

Mahfud melihat, komisi Etik KPK telah terbawa arus permainan Nazaruddin dan terpancing pada keterangan Nazaruddin yang tidak membuktikan tudinganya tentang suap dan pertemuan dengan beberapa pimpinan KPK.

"Saya lihat, Abdullah Hahamahua (Ketua Komite Etik KPK) mulai terpancing marah-marah dan menyatakan muak pada Nazaruddin yang plin-plan dan tak bisa menunjukkan bukti omongannya tentang suap dalam pertemuan dengan peimpinan KPK," ujar Mahfud.

Karenanya Mahfud khawatir, hal ini menjadi suatu strategi untuk membelokkan kasus, dari masalah korupsi bergeser ke masalah pencemaran nama baik karena KPK tidak dapat membuktikan tudingan Nazaruddin.

"Nanti bisa-bisa Nazaruddin digelandang ke kasus pencemaran nama baik atau memfitnah pimpinan KPK, sedangkan kasus korupsinya terabaikan," ujar Mahfud.

Padahal lanjut Mahfud, apabila Nazaruddin didakwa dengan tuduhan pencemaran nama baik paling-paling tersangka kasus suap Wisma Atlet tersebut hanya dihukum tiga bulan dengan masa percobaan beberapa bulan
"KPK tak perlu marah-marah pada Nazaruddin tentang keterangannya di Komite Etik KPK yang dianggap tak konsisten," katanya.

"Pokoknya harus fokus ke soal korupsi Wisma Atlet dan dugaan-dugaan korupsi lain yang melibatkan Nazaruddin

BACA JUGA: Hatta Persilahkan KPK Periksa Petinggi BUMN

KPK juga harus terus memburu dan mengungkap kasus korupsi di kemenakertrans," imbuh Mahfud
(kyd/jpnn)

BACA JUGA: MK Dukung Komisi III DPR Persoalkan Kasus Surat Palsu

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadel Keluhkan Birokrasi Pemanfaatan Kayu Illog


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler