Komite Normalisasi Mulai Dibanjiri Tekanan

Persis Solo Gandeng Asosiasi Sepak Bola Osaka Jepang

Rabu, 15 Juni 2011 – 05:09 WIB
TEKANAN - Ketua KN Agum Gumelar di Kongres PSSI edisi Mei lalu. Foto: Dok. JPNN.
SOLO - Belum genap sepekan pasca pengumuman penundaan Kongres PSSI 9 Juli mendatang, Komite Normalisasi (KN) mulai dibanjiri tekananBaik tekanan dari kelompok atas, maupun arus bawah.

Tekanan ini mulai dari permintaan agar KN meloloskan pasangan George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP) dapat mencalonkan kembali menjadi ketua umum (Ketum) dan wakil Ketum PSSI periode 2011-2015

BACA JUGA: Manajemen GU Tetapkan Kontrak

Bentuk tekanan sendiri beragam
Mulai dari pengerahan massa, hingga keberangkatan salah satu kelompok pemegang hak suara ke Swiss untuk memperjuangkan keinginan mereka di kantor FIFA.

Namun, tekanan terebut justru ditanggapi dingin oleh KN

BACA JUGA: Lepas Fabregas, Arsenal Bentengi Nasri

Dijumpai di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, kemarin (14/6), salah satu anggota KN F.X
Hadi Rudyatmo mengaku tidak mempermasalahkan niatan para pendukung GT dan AP tersebut

BACA JUGA: Lorenzo Janji Juara di Assen

Menurutnya hal tersebut wajar dan tidak terlalu mengganggu stabilitas jelang KLB nantiHanya saja, pria yang akrab disapa Rudy tersebut berharap agar GT dan AP maupun segenap pendukungnya bersikap legawa untuk tidak menghambat jalannya KLB nanti.

"Tidak perlu ada campur tangan dan agenda lain di luar kongres selain memilih kepengurusan PSSIYang penting kongres lancar dan sukses, serta kembali lagi ke masalah sepak bola," kata Rudy.

Maksud dan arah pembicaraan ini adalah terbengkalainya pelaksanaan pelatnas sepak bola akibat dari belum adanya kejelasan hasil kongresSebagaimana diketahui, ada dua agenda penting yang wajib dilakoni Timnas Indonesia tahun iniSebelum berlaga di Sea Games di Palembang, 11-22 November mendatang, Timnas wajib melakoni dua partai Pra-Piala Dunia zona Asia melawan Turkmenistan, 23 dan 28 Juli mendatang.

Jika sampai saat ini para petinggi sepak bola di tanah air masih bersikap kurang dewasa, akan berimbas buruk pada persiapan dan prestasi di tanah air"Kalau ribut terus kapan selesainyaKasihan timnas kita yang terbengkalai persiapannyaPadahal ada dua agenda besar timnas setelah kongres nanti," terang Rudy.

Sementara itu, Kota Bengawan kedatangan duta sepak bola dari JepangSebanyak lima pengurus asosiasi sepak bola Osaka, Jepang menyempatkan diri untuk menyambangi Persis Solo, kemarinTujuan kunjungan para duta sepak bola dari Negeri Matahari terbit tersebut untuk saling berbagi ilmu dan bertukar pikiran mengenai perkembangan sepak bola.

Dijelaskan Rudy, alasan dipilihnya Persis Solo karena tim ini merupakan salah satu klub tertua di tanah airSelain itu, Solo merupakan salah satu sejarah penting bagi perkembangan sepak bola di IndonesiaDengan adanya kunjungan ini, Rudy berharap dapat terjalin kerja sama kembaliDengan adanya pertukaran pemain diharapkan para pemain Indonesia yang dikirim ke Jepang dapat menimba ilmuSedangkan pemain Jepang yang dikirimkan ke Solo dapat menularkan ilmunya pada pemain sepak bola di kota Solo.

"Kita harapkan ada bentuk kerja sama yang konkret seperti pertukaran pemain asli Solo dengan pemain dari Osaka," jelas Rudy.

Dalam pertemuan itu, para pengurus Asosiasi Sepak bola Osaka juga memaparkan tentang infrastruktur sepak bola yang ada di akademi sepak bola OsakaPada akademi sepak bola di kota terbesar kedua di Jepang setelah Tokyo itu, terdapat 14 lapangan yang ada dalam satu kompleksDari 14 lapangan itu, fasilitas pun lengkap mulai dari lapangan mini, hingga beberapa lapangan besar untuk latihan.

"Kalau dari segi infrastruktur sebenarnya kita tidak kalahAkan tetapi kalau menilik lahan yang ada di Solo dengan yang ada di Osaka kita kalahHal itu mengingat kepadatan penduduk di Solo sangat tinggi," sambung Rudy(fer/nan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Pemain Kuba Minta Suaka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler