Komjen Boy Ungkap Cara Kelompok Teroris Memunculkan Sel-Sel Baru

Senin, 19 September 2022 – 23:25 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar. Foto: Humas BNPT.

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar membeberkan cara kelompok teroris dalam memunculkan sel-sel baru.

"Kelompok teror masih melakukan cara-cara lama. Mereka melakukan propaganda dengan tujuan muncul ketidakpercayaan atau distrust pada pemerintah," ujar Boy dikutip dari Antara, Senin (19/9).

BACA JUGA: BNPT Berencana Manfaatkan Pinjaman Luar Negeri untuk Penguatan 3 Hal ini

Hal tersebut dia sampaikan saat memberikan kuliah di depan 210 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK).

Mantan Kadiv Humas Polri itu mengatakan kelompok teroris kerap menunggangi isu-isu strategis untuk menciptakan ketidakpercayaan pada pemerintah. 

BACA JUGA: BNPT Ajak Ribuan Guru di DKI Jakarta Untuk Mencegah Penyebaran Radikalisme

Adapun tujuannya supaya terjadi polarisasi masyarakat sehingga memunculkan sel-sel teroris yang baru.

"Propaganda kelompok teror yang menentang negara memanfaatkan isu ekonomi dan isu lainnya, ini cara mereka yang ingin terjadinya distrust kepada pemerintah," kata Boy Rafli.

BACA JUGA: BNPT Tak Pernah Melupakan Para Korban Terorisme

Selain itu, kelompok teroris juga membangun politik identitas dengan tujuan munculnya polarisasi di tengah masyarakat.

"Jika tidak diantisipasi, polarisasi ini dapat melahirkan sel-sel terorisme baru bahkan pelaku tunggal atau lonewolf," kata mantan Kapolda Papua itu.

Dia menjelaskan upaya propaganda kelompok teroris tersebut dilakukan melalui media sosial. 

Para pelaku teror menyadari penggunaan media sosial dapat menarik simpati dan semangat kolektif dalam waktu yang singkat.

Sebagai upaya untuk menangkal propaganda kelompok teror, Polri yang merupakan mitra BNPT diharapkan melakukan transformasi lima bidang yaitu wawasan kebangsaan, pembangunan kesejahteraan, moderasi beragama, akar budaya bangsa dan revitalisasi nilai pancasila.

Transformasi tersebut diyakininya dapat memproteksi masyarakat dari propaganda radikalisme terorisme yang beredar di dunia maya.

"Negara punya tugas dalam memproteksi warga negara agar tidak terlibat terorisme. Oleh karena itu, transformasi harus dilakukan bersama dengan pemangku kepentingan lain," pungkas Boy. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Pencegahan BNPT Dinilai Berhasil, ini Buktinya


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler