jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria merasa heran dengan keputusan Presiden Jokowi memilih Komjen Mochamad Iriawan sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jabar.
Dia mengatakan, sebetulnya pengusulan perwira Polri menjadi penjabat gubernur termasuk Komjen Iriawan alias Iwan Bule untuk Jabar, sudah pernah ditolak masyarakat beberapa bulan lalu. Sebab, usulan tersebut dianggap akan mengganggu netralitas pilkada Jabar.
BACA JUGA: Mendagri Sodorkan 3 Nama, Presiden Pilih Komjen Iriawan
Menurut Riza, tidak bijaksana kalau pj gubernur dari Polri sementara ada calon kepala daerah dari unsur polisi. Lebih baik ambil dari kementerian dalam negeri, sekretaris daerah, atau pegawai negeri sipil lainnya.
Dia menambahkan ketika polemik beberapa bulan lalu, Menkopolhukam Wiranto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, juga memutuskan membatalkan pengusulan pj gubernur dari polisi.
BACA JUGA: Komjen Iriawan jadi Pj Gubernur Jabar, Demokrat Cemas
Kemendagri pun kala itu sudah setuju. Kemudian, Iriawan sekitar Maret 2018 lalu diangkat sebagai pejabat di Lemhanas dan pangkatnya naik menjadi bintang tiga.
BACA JUGA: Iriawan Pj Gubernur Jabar, Reputasi Polri Dipertaruhkan
"Terus kok hari ini kita mendengar berita yang lain Pak Iriawan jadi diangkat pj gubernur. Ini kan jadi masalah, ini ada apa?" katanya.
Dia mengatakan dulu masyarakat menolak dan pemerintah menyatakan tidak ada apa. "Ini pemerintah berarti membohongi publik, berarti yang selama ini tidak ada apa-apa, justru ada apa-apa," jelasnya.
BACa JUGA: Mendagri Sodorkan 3 Nama, Presiden Pilih Komjen Iriawan
Seharusnya Presiden Joko Widodo lebih sensitif dan hati-hati menyikapi masalah yang ada di masyarakat. Dia meminta pemerintah memberikan klarifikasi atas persoalan ini.
"Kami jadi curiga kelihatan sekali ada perencanaan, ada rekayasa, ada maksud tertentu. Ini ada apa?" katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komjen Iriawan Dilantik jadi Pj Gubernur Jabar, Sah!
Redaktur & Reporter : Boy