Komnas Beber Pelanggaran HAM Insiden Abepura

Saat Kongres Rakyat Papua III

Sabtu, 05 November 2011 – 04:39 WIB

JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeber pelanggaran HAM yang terjadi dalam insiden Kongres Rakyat Papua (KRP) III di Abepura, Kota Jayapura, 19 Oktober laluSetidaknya empat bentuk perbuatan pelanggaran HAM terjadi dalam peristiwa yang mengakibatkan tewasnya tiga warga sipil itu.

Pelanggaran pertama adalah perampasan hak hidup

BACA JUGA: Lima Warga Papua Terancam 10 Tahun Penjara

Yakni meninggalnya Demianus Daniel Kadepa (23 tahun), Yakobus Samonsabra (48), dan Max Asa Yeuw (33)
"Berdasarkan investigasi, tiga orang mengalami tindakan pembunuhan di luar putusan pengadilan atau perampasan hak hidup," kata Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim di kantornya, kemarin (4/11).

Kedua, pelanggaran hak bebas dari penyiksaan dan tidak mendapat perlakuan yang kejam

BACA JUGA: 2012, Sultra Berhentikan 2 Ribu Honorer

Korban yang ditangkap dan ditahan mengalami tindakan kekerasan fisik yang mengakibatkan luka ringan
Belum lagi kekerasan psikis dengan adanya makian dan hinaan dari aparat keamanan.

Kemudian pelanggaran hak atas rasa aman yang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran, serta pelanggaran hak milik

BACA JUGA: Pulau Natuna Dihantam Gelombang Tiga Meter

Komnas menyebut sejumlah mobil dan motor milik peserta kongres hancurSelain itu juga ada perampasan, seperti handphond dan uang"Orang-orang diperlakukan tidak manusiawi," katanya.

Ifdhal mengatakan, seharusnya tidak perlu ada penyisiran yang dilakukan aparatSebab, acara tersebut diadakan melalui prosedur yang berlaku dan memiliki penanggung jawabBahkan mengundang Presiden SBY untuk memberikan materi"Kalau bermasalah, tinggal datangi penanggung jawabnyaTapi kenapa malah diserbu" Ini yang kemudian mengakibatkan pelanggaran hak hidup," urai alumni fakultas hukum UII Jogjakarta itu.

Komisioner Komnas HAM Ridha Saleh menambahkan, pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi justru saat acara sudah berakhir"Setalh kongres selesai dua jam, tiba-tiba ada insiden itubahkan kami ketemu dengan seorang ibu yang mengalami luka tembak di bagian paha saat dia dalam perjalanan pulang," bebernya.

Berdasar hasil investigasi itu, Komnas mendesak Presiden SBY memercepat dialog masyarakat Papua dengan pemerintah pusatSelain itu juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja institusi dan aparat keamanan, serta penempatan pasukan di Papua dan Papua Barat.     

"Kami juga akan sampaikan kepada Kapolri untuk dilakukan penyidikan independen terhadap internal Polri," kata Ifdhal"Harus ada dialog yang genuine dan adil sehingga bisa mengangkat martabat masyarakat Papua," imbuh Romo Benny Susetyo dari Konferensi Wali Gereja Indonesia, yang hadir dalam keterangan tersebut.

Seperti diketahui, insiden terjadi saat pelaksanaan kongres di AbepuraTiga warga sipil tewas dalam insiden tersebutKomnas HAM lantas menerjunkan tim untuk menyelidiki insiden kekerasan saat KRPKomnas menyesalkan adanya tindakan penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamananSelain itu, pendekatan keamanan yang selama ini diterapkan bisa diubah dengan menggunakan  logika-logika afirmatif dan dengan cara yang bermartabat(fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Bus Antarnegara Resah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler