JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeber pelanggaran HAM yang terjadi dalam insiden Kongres Rakyat Papua (KRP) III di Abepura, Kota Jayapura, 19 Oktober laluSetidaknya empat bentuk perbuatan pelanggaran HAM terjadi dalam peristiwa yang mengakibatkan tewasnya tiga warga sipil itu.
Pelanggaran pertama adalah perampasan hak hidup
BACA JUGA: Lima Warga Papua Terancam 10 Tahun Penjara
Yakni meninggalnya Demianus Daniel Kadepa (23 tahun), Yakobus Samonsabra (48), dan Max Asa Yeuw (33)Kedua, pelanggaran hak bebas dari penyiksaan dan tidak mendapat perlakuan yang kejam
BACA JUGA: 2012, Sultra Berhentikan 2 Ribu Honorer
Korban yang ditangkap dan ditahan mengalami tindakan kekerasan fisik yang mengakibatkan luka ringanKemudian pelanggaran hak atas rasa aman yang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran, serta pelanggaran hak milik
BACA JUGA: Pulau Natuna Dihantam Gelombang Tiga Meter
Komnas menyebut sejumlah mobil dan motor milik peserta kongres hancurSelain itu juga ada perampasan, seperti handphond dan uang"Orang-orang diperlakukan tidak manusiawi," katanya.Ifdhal mengatakan, seharusnya tidak perlu ada penyisiran yang dilakukan aparatSebab, acara tersebut diadakan melalui prosedur yang berlaku dan memiliki penanggung jawabBahkan mengundang Presiden SBY untuk memberikan materi"Kalau bermasalah, tinggal datangi penanggung jawabnyaTapi kenapa malah diserbu" Ini yang kemudian mengakibatkan pelanggaran hak hidup," urai alumni fakultas hukum UII Jogjakarta itu.
Komisioner Komnas HAM Ridha Saleh menambahkan, pelanggaran-pelanggaran tersebut terjadi justru saat acara sudah berakhir"Setalh kongres selesai dua jam, tiba-tiba ada insiden itubahkan kami ketemu dengan seorang ibu yang mengalami luka tembak di bagian paha saat dia dalam perjalanan pulang," bebernya.
Berdasar hasil investigasi itu, Komnas mendesak Presiden SBY memercepat dialog masyarakat Papua dengan pemerintah pusatSelain itu juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja institusi dan aparat keamanan, serta penempatan pasukan di Papua dan Papua Barat.
"Kami juga akan sampaikan kepada Kapolri untuk dilakukan penyidikan independen terhadap internal Polri," kata Ifdhal"Harus ada dialog yang genuine dan adil sehingga bisa mengangkat martabat masyarakat Papua," imbuh Romo Benny Susetyo dari Konferensi Wali Gereja Indonesia, yang hadir dalam keterangan tersebut.
Seperti diketahui, insiden terjadi saat pelaksanaan kongres di AbepuraTiga warga sipil tewas dalam insiden tersebutKomnas HAM lantas menerjunkan tim untuk menyelidiki insiden kekerasan saat KRPKomnas menyesalkan adanya tindakan penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamananSelain itu, pendekatan keamanan yang selama ini diterapkan bisa diubah dengan menggunakan logika-logika afirmatif dan dengan cara yang bermartabat(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Bus Antarnegara Resah
Redaktur : Tim Redaksi