Komoditas Pangan Surplus Saat Perayaan Natal dan Tahun Baru

Rabu, 27 Desember 2017 – 16:57 WIB
Dirjen Holtikultura Kementan Spudnik Sujono. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono memastikan stok pangan di pasaran saat natal dan tahun baru (nataru) kali ini stabil. Hal itu diketahui setelah mereka melakukan pemantauan langsung di lapangan.

Sesuai hasil pantauan yang dilakukan, ketersediaan bawang merah bulan Desember adalah 123.849 ton, sedangkan kebutuhan 109.437 ton. Sehingga ada surplus 14.412 ton.

BACA JUGA: Stok dan Harga Beras Aman, Dirut PIBC Apresiasi 2 Menteri

Kemudian ketersediaan cabai besar Desember adalah 104.064 ton, sedangkan kebutuhan: 95.652 ton, sehingga surplus 8.412 ton

Ketersediaan cabai rawit bulan Desember adalah 81.637 ton, sedangkan kebutuhan 73.099 ton, sehingga ada surplus 8.538 ton.

BACA JUGA: Sandiaga Pastikan Suplai Beras Cukup dan Harganya Stabil

"Jadi, ketersediaan dan produksi secara nasional maupun di sentra utama dan non sentra masih aman dan terkendali," ucap dia di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).

Dia juga mengatakan, harga bawang merah saat ini di tingkat petani Rp 7.000 (Demak, Pati dan Cirebon), Brebes dan Rp 8.000, Bima Rp 9.000, Solok Rp 11.000, Garut, Majalengka dan Malang Rp 12.000, sedangkan harga di tingkat konsumen Rp 30.000.

BACA JUGA: Libur Nataru, Keterisian Hotel di Bekasi Naik 10 persen

Kemudian harga di pasar induk Kramatjati Rp 12.000 dan harga rata rata Rp 13.077. Dari situ diketahui ada peningkatan harga 400 persen bila dibandingkan dengan harga di tingkat petani.

Dia juga mengatakan, lokasi panen bawang merah saat ini yaitu Brebes 2.800 Ha, Enrekang 1.084 Ha, Demak 921 Ha, dan Solok 689 Ha.

“Untuk bawang merah ekspor kurang lebih 10.500 ton ke beberapa negara Asean seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Timor Leste," papar dia.

Sementara untuk harga cabai rawit merah saat ini di tingkat petani Rp 8.500 (Jeneponto), Bandung, Ciamis Kulon Progo, Bantul, di kisaran Rp 12.000-Rp 13.000, Lamongan, Sumbawa dan Sampang Rp 10.000, Banyuwangi, Sumenep dan Lumajang Rp 14.000-Rp 15.000, Tasikmalaya dan Lombok Timur Rp 15.000. Sedangkan harga di tingkat konsumen Rp 35.000-Rp 40.000 per kilogram.

“Jadi ada peningkatan harga 60 persen bila dibandingkan dengan harga di tingkat petani," imbuhnya.

Spudnik menambahkan lokasi panen cabai rawit merah saat ini Lombok Timur 2.000 Ha, Jember 1.500 Ha, Banjarnegara 1.296 Ha, Garut 928 Ha, Kediri 880 Ha, Blitar 870 Ha, Malang 766 Ha.

Kemudian harga cabai merah keriting saat ini di tingkat petani terendah Rp 9.000 di Jeneponto, Enrekang Rp 12.000, Sumbawa, Mamuju Rp 15.000, Harga di Jawa Timur kisaran Rp 17.000-Rp 19.000 (Malang, Kediri, Blitar), Maros dan Bantaeng Rp 16.000-Rp 17.000, Jawa Barat kisaran Rp 18.000- Rp 21.000 (Majalengka, Garut, Bandung, Tasikmalaya).

Sedangkan harga di tingkat retail Jakarta Rp 35.000-Rp 50.000. Sehingga ada peningkatan harga 455 persen bila dibandingkan dengan harga di tingkat petani.

Lalu lokasi panen cabai besar saat ini Garut 1.028 Ha, Kulonprogo 900 Ha, Brebes 945 Ha, Rejang Lebong 893 Ha, Kerinci 868 Ha, Malang 500 Ha, dan Majalengka 450 Ha.

Dia menambahkan, harga bawang merah yang jatuh sejak bulan Juli lalu dan saat ini sempat menyentuh harga terendah yaitu Rp 4.000 di tingkat petani untuk kualitas super seiring dengan adanya panen raya di Kecamatan Mijen-Demak.

Untuk harga telur ayam di tingkat produsen Rp 23.800 sedangkan harga di tingkat retail Rp 28.000. Harga ayam di tingkat produsen Rp 18.000- Rp 20.000 sedangkan harga ayam karkas Rp 30.000.

Dia juga mengatakan, harga minyak goreng perlahan naik, sementara produksi 35 juta ton, kebutuhan hanya 4 juta ton.

Sehingga sangat disayangkan harga di pasaran bisa naik. “Untuk itu kami akan tindak ini bersama Satgas Pangan,” kata dia. (mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penumpang di Ambon Membludak, Kapal Sempat tidak Cukup


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler