jpnn.com, JAKARTA - DKI Jakarta sebagai barometer pangan nasional memiliki peran sangat penting dalam mempengaruhi harga beras nasional. Tingkat harga beras di DKI Jakarta terutama di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) akan memengaruhi harga beras di beberapa wilayah lainnya di Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyatakan hal itu saat melakukan inspeksi mendadak di PIBC, Rabu (27/12). Menurutnya, saat ini sedang memasuki panen raya padi.
BACA JUGA: Anomali Pasar Pangan saat Natal dan Jelang Tahun Baru 2018
Dengan begitu, suplai beras yang cukup disertai stok aman dan distribusi yang lancar membuat harganya stabil dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan di ibu kota dan wilayah sekitarnya. “Stok beras medium benar-benar ada, melimpah, jadi aman dan distribusi lancar walaupun cuaca ekstrem sehingga dipastikan harga stabil,” ujar Sandi.
Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi DKI selama 2 bulan ke depan memantau proses distribusi beras 24 jam penuh agar benar-benar lancar. Pemprov DKI juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan lembaga terkait demi memastikan keamanan pasokan beras.
BACA JUGA: Pengusaha Besar Bikin Penggilingan Padi Kecil Gulung Tikar
“Kami juga akan intens berkoordinasi dengan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan serta meminta Bulog untuk memperbesar volume operasi pasar. Ini yang menjadi perhatian kami, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tambahnya.
Hadir pada sidak itu antara lain Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahya Widayanti, Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementan Mulyadi, perwakilan Bank Indonesia, unsur DPRD DKI, dan perwakilan Bulog.
BACA JUGA: KRPL Bisa Atasi Kemiskinan dan Kerentanan Rawan Pangan
Berdasarkan data yang dirilis Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dalam tiga bulan terakhir stok beras di PIBC mengalami puncaknya pada Oktober 2017 atau 53.196 ton lebih tinggi 28 persen dibanding periode sama tahun 2016. Sedangkan November 2017, stok beras mencapai 43.676 ton atau lebih tinggi 16 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Adapun stok untuk Desember 2017 sebanyak 36.701 ton atau lebih tinggi 3,45 persen dibanding periode yang sama 2016. Angka itu berarti melimpah di atas normal sebesar 30.000 ton.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Provinsi DKI Jakarta Nellys Soediki memastikan pedagang beras tak kesulitan mencari pasokan. Sebab, suplai beras saat ini justru melimpah.
"Sebelum liburan Natal, pasokan masih normal dan harga relatif masih stabil. Semua data tersebut ada di Food Station," tegasnya.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Raya Arief Prasetyo Adi menambahkan, pasokan beras untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya masih di atas normal, bahkan surplus 6 ribu ton dari kebutuhan normal biasanya sebesar 30 ribu ton. Dia pun memastikan pasokan beras untuk Jakarta dan sekitarnya selama Natal hingga Tahun Baru 2018 masih aman.
"Stok beras di PIBC aman. Tercatat pagi ini jam 07.00 WIB beras yang masuk 2.033 ton dan stok di gudang 36.000 ton. Berarti stok aman karena di atas 30.000 ton,” kata Arief.
Dia meyakini pasokan beras saat ini hingga tahun baru tetap aman terkendali. Dia pun memastikan pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang beranggotakan Food Station PIBC, Dinas Ketahanan Pangan, termasuk Kepolisian Polda Metro Jaya terus mengupayakan agar naiknya harga gabah di tingkat petani ini tidak berpengaruh berat pada inflasi.
"Natal kan sudah lewat, insyaallah sampai tahun baru aman. Apalagi akhir Januari hingga akhir April inikan ada lagi panen raya," tambah dia.(eno/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Desember Panen Padi, Sanggau Surplus Beras 18 Ribu Ton
Redaktur : Tim Redaksi