Komodo Bukan untuk Komoditas Bisnis dan Politik

Kamis, 10 November 2011 – 21:42 WIB

JAKARTA - Vice President World of Youth (Organisasi Pemuda Dunia), Ahmad Doli Kurnia, mengingatkan agar persoalan seputar komodo tidak dipolitisir ataupun dibisniskanAlasannya, karena New 7 Wonders (N7W) yang menggelar kontes tujuh keajaiban alam, tak lebih dari sekedar LSM yang tak jelas keberadannya.

"Jadi kita pantas khawatir bahwa komodo dijadikan komoditas bisnis oleh pihak asing yang hanya mencari keuntungan atas kekayaan hayati Indonesia," ujar Doli dalam rilis ke JPNN, Kamis (10/11).

Doli yang kini dipercaya sebagai President of International Youth Movement for Climate Change itu memaparkan, N7W yang kabarnya berpusat di Swiss awalnya memang mengajak pemerintah Indonesia untuk mengikutkan komodo sebagai salah satu kandidat dari tujuh keajaiban dunia versi N7W

BACA JUGA: Ada Fax Menkumham, Empat Napi Batal Bebas

Namun karena belakangan diketahui N7W ternyata tidak jelas statusnya dan bahkan meminta sejumlah uang besar untuk kompetisi itu, akhirnya pemerintah Indonesia membatalkan kontrak sekaligus mencabut keikutsertaan komodo dari kontes itu.

Ironisnya, justru di dalam negeri malah ribut sendiri
"Celakanya lagi, N7W sibuk mencari keuntungan, kita malah ribut-ribut sesama kita di dalam negeri," tutur mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)

BACA JUGA: Saksi Sudutkan Politisi PPP Penerima Suap dari OB



Doli justru mengingatkan, komodo sadah diakui oleh UNESCO sebagai kekayaan dunia.  Karenanya, Doli meminta masyarakat tak lagi mengirim sms untuk memilih komodo sebagai peserta kontes versi N7W
"Tanpa SMS itu pun komodo sudah diakui oleh masyarakat internasional," tandasnya.(jpnn)

BACA JUGA: Dana E-KTP Dibayar Tergantung Keseriusan Konsorsium

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peralatan E-KTP Terus Ditambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler