Komposisi Kabinet Jangan Lupakan Ancaman Krisis Pangan

Minggu, 16 Oktober 2011 – 20:12 WIB

JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Inonesia (Kadin), Bambang Soesatyo, mengingatkan, formasi kabinet pascareshuffle harus fokus pada upaya meminimalisir ancaman resesi global dan peningkatan ketahanan pangan nasional

Ancaman resesi ekonomi global sudah menjadi persoalan nyata

BACA JUGA: Garuda Tambah 33 Penerbangan ke Palembang

Sementara di dalam negeri terjadi kemunduran musim tanam padi di Jawa, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Selatan, yang bakal menimbulkan ancaman sangat serius terhadap stok pangan nasional.

"Karena itu, saat merancang formasi baru anggota kabinet,  saya berharap Presiden SBY tidak terpaku pada pemlihan figur menteri atau wakil menteri, melainkan juga melihat tantangan yangg dihadapi negara saat ini," kata Anggota DPR dari Partai Golkar, itu Minggu (16/10), di Jakarta.

Bambang melihat, setidaknya ada tiga tantangan terkini yang tak bisa dihindari formasi baru kabinet pascareshuffle
Pertama, Bambang menjelaskan, agar presiden membentuk tim ekonomi yang tangguh dan kompak

BACA JUGA: November, Tol Semarang-Ungaran Dibuka

"Karena Indonesia dipastikan tidak bisa menghindar dari efek domino bayang-bayang resesi yang sedang menggejala di Zona Euro dan  Amerika Serikat," ungkapnya.

Bambang mengatakan, tantangan kedua adalah menjaga ketahanan pangan dan jangan pernah menganggap sederhana persoalan ini
Sebab, menurut dia, dimensi tantangannya akan sangat berbeda jika ketahanan pangan melemah di tengah keresahan akibat resesi global

BACA JUGA: BUMN Diminta Transformasi

"Solusinya menjadi tidak semudah ketika dunia dalam suasana kondusif," ungkapnya.

Selama ini, kata Bambang, Indonesia menutupi kekurangan beras dengan mengiimporSaat dunia diselimuti resesi, tegasnya lagi, impor beras menjadi tidak mudah karena negara-negara importir beras akan memerioritaskan ketahanan pangan masing-masing, sebelum bersedia melayani permintaan negara lain

"Harga pun mungkin akan bergejolak mengikuti gejolak kurs mata uang, akibat resesi," tegasnyaLebih jauh dia mengungkapkan, tantangan ketiga berkait dengan rasa keadilanPenegakan hukum yang sarat tebang pilih sudah mencabik-cabik rasa keadilan rakyatPopularitas pemerintahan SBY anjlok karena faktor ini

Kalau ketidakpuasan rakyat tidak segera direspons, stabilitas dan ketertiban umum menjadi taruhannya"Kita akan menyaksikan makin banyak elemen rakyat yang akan turun ke jalan melancarkan protes," pungkas Bambang(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Iuran Tabungan Perumahan PNS Bakal Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler