jpnn.com - JAKARTA -- Direktur Pusat Studi Sosial Politik Indonesia Ubedilah Badrun mengatakan, kompromi politik merupakan solusi terbaik ketika bangsa menghadapi persoalan.
Ubedilah mengatakan, keberhasilan kompromi politik sudah terlihat sejak peristiwa 1968 maupun 1998.
BACA JUGA: Demo 2 Desember, Djarot: Maunya Apa Toh Sekarang?
"Kompromi politik solusi dalam problem yang alami kebuntuan," kata Ubedilah saat diskusi "Ahok Effect" di Jakarta, Sabtu (19/11).
Dosen Universitas Negeri Jakarta itu mengatakan, dalam konteks permasalahan yang terjadi di ibu kota saat ini, kompromi politik juga sangat penting dilakukan untuk memperbaiki situasi.
BACA JUGA: Karena Ada yang Dianggap Super Tiba-Tiba MUI Salah?
Dia pun melihat sudah ada kompromi politik yang dilakukan elite untuk mengatasi persoalan yang ada di Jakarta.
"Kompromi politik dalam konteks Jakarta misalnya ketika yang terlontar dari elite politik itu kata damai," ungkap Ubedilah.
BACA JUGA: Demo 212 Dipastikan Super Damai
Menurut dia, ketika Presiden Jokowi temui TNI dan menegaskan masalah NKRI dan damai, serta ulama-ulama yang berbicara tentang itu menunjukkan adanya kompromi politik antarelite.
"Itu kompromi ide dari elite dan itu sangat penting," ujar dia.
Ketika kompromi politik terbentuk, hubungan antarelite akan menjadi lebih baik.
"Itu bisa menyelesaikan persoalan Jakarta," katanya. (Boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timses: Pak Ahok Tak Berniat Menyakiti
Redaktur : Tim Redaksi