BACA JUGA: Pilpres Aman, Arus Wisman Terdongkrak
Ratusan pengguna facebook yang tergabung dalam grup Indonesia Berdaulat menggelar aksi demontrasi di depan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia, Jalan HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/6)
Para pengguna situs jaringan pertemanan itu menilai tak cukup hanya beraksi di dunia maya
BACA JUGA: PLN Paparkan Keluhannya Soal Subsidi
Karena itu, mereka turun ke lapangan dan melakukan demo di Kedubes MalaysiaDengan membentangkan spanduk dan membawa poster yang bertuliskan hujatan dan kutukan kepada Malaysia, mereka mendesak Pemerintah Indonesia untuk tidak terlalu bersikap "manis" terhadap Malaysia yang sudah acap kali meremehkan martabat bangsa ini.
Irwan Setiawan, koordinator Indonesia Berdaulat disela-sela aksi mengatakan, sebagai bangsa yang berdaulat, tidak sepatutnya Indonesia tetap merasa bersahabat dengan Malaysia yang sudah merampas hak milik NKRI
BACA JUGA: Biaya Sambungan Baru Listrik Dibebankan ke Pemasang
Buktinya, selain perairan Ambalat yang hendak ingin dikuasai, Sipadan dan Ligitan serta Pulau Sebatik, Kalimantan Timur (Kaltim) pun secara terang-terangan dicaplok Malaysia."Sebagai bangsa yang punya sejarah perjuangan yang sangat panjang dalam mewujudkan kawasan Nusantara, tidak sepatutnya pemerintah kita bersikap lembek seperti "ayam sayur" terhadap Malaysia yang ingin merobek-robek keutuhan NKRI yang sudah menjadi konsensus nasional kita," kata Irwan.
Dia mengakui memang dari segi peralatan perang (alutsista), Pemerintah Indonesia mungkin kalah canggih dibanding MalaysiaTapi, jangan dengan keadaan tersebut membuat pemerintahan SBY menjadi minder, tidak percaya diri dan kehilangan keberanian dalam mempertahankan hak atas perairan Ambalat, Sipadan dan Lingitan serta daratan Sebatik.
"Pemerintah mestinya harus sadar bahwa Bangsa Indonesia memiliki ratusan ribu tentara yang terlatih dan diam-diam menyimpan keinginan yang kuat untuk merasakan perang untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI," ungkapnya.
Selain kasus perairan Ambalat, para demonstran pada saat aksi juga mengusung isu lain yakni masalah kasus Manohara dan sejumlah tindakan brutal dan keji yang dilakukan oleh sejumlah majikan terhadap para TKW/TKI di MalaysiaTerbukti dengan banyaknya TKW/TKI yang pulang hanya tinggal mayatnya saja.
"Dalam kasus ini pun, pemerintah kita tidak mampu berbuat apa-apaPadahal, sudah berapa puluh nyawa TKW/TKI yang sudah melayang di Negeri Jiran itu," ujarnya.(sid/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abubakar: Keluarga Kelantan Tak Bisa Diperiksa di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi