PLN Paparkan Keluhannya Soal Subsidi

Selasa, 09 Juni 2009 – 21:36 WIB
JAKARTA - Kebijakan PLN mengubah cara pemasangan sambungan baru listrik ke rumah tangga, hingga menyebabkan masyarakat harus membayar lebih besar, menurut Direksi PLN adalah lantaran subdisi yang diberikan pemerintah tak sebanding dengan biaya operasionalnyaMaka dari itu, PLN pun meminta kepada pemerintah agar subsidinya ditambah, atau masyarakat yang memasang sambungan listrik baru harus menunggu tahun-tahun berikutnya dalam waiting list (daftar tunggu).

Murtaqi Syamsudin, Direktur PLN untuk Jawa-Madura-Bali, mengatakan bahwa tambahan subsidi oleh pemerintah itu sangat dibutuhkan guna perluasan jaringan distribusi

BACA JUGA: Biaya Sambungan Baru Listrik Dibebankan ke Pemasang

Dia membeberkan, kebutuhan perluasan jaringan PLN setiap tahunnya mencapai angka Rp 3,2 hingga 3,7 triliun
"Sekarang, modal belanja kami kurang dari Rp 1 triliun

BACA JUGA: Abubakar: Keluarga Kelantan Tak Bisa Diperiksa di Indonesia

Itulah sebabnya kami memberikan pilihan bagi pelanggan baru agar memakai biaya penyambungan sesuai biaya standar (capital expenditure atau belanja modal)
Itu (juga) tergantung jarak dan kebutuhan fasilitas pemasangan sambungan baru," katanya.

Sistem baru itu sendiri sudah dimulai sejak 15 Mei lalu

BACA JUGA: Polisi Bilang Yang Langgar Hanya Tim Sukses

Sebagaimana disampaikan, pemberlakuan awalnya adalah untuk Jakarta dan TangerangNamun karena subsidinya secara nasional, berarti ke depan semuanya juga bakal diberlakukan sama se-tanah airYang pasti, dari penghitungan dengan cara baru ini, biasanya cenderung lebih besar dua kali lipat daripada cara lama yang masih menggunakan subsidi pemerintah.

Sebagai contoh, bagi pelanggan baru yang ingin memasang daya 2.200 watt, itu akan dikenakan tarif sebesar Rp 1.000 per kilowatt/hour (KWH)Besaran itu dua kali lipat naik dari tarif sebelumnya yang hanya Rp 495 per KWHSementara untuk pemasangan daya sebesar 4.400 watt, akan dikenakan tarif Rp 1.100 per KWH, yang sebelumnya hanya Rp 560 per KWH-nyaContoh lain lagi, untuk pemasangan baru berdaya 450 volt ampere, dari yang biasanya hanya Rp 150 ribu, dengan sistem baru bisa naik menjadi Rp 550-600 ribu.

Dirut PLN Fahmi Mochtar pun mencontohkan, tahun ini di DKI Jakarta saja, kuotanya adalah sekitar 90 ribu pelanggan baru, namun yang dipasang sebanyak 120 ribuan"Saya yakin kejadian di DKI itu juga terjadi di IndonesiaKita perhatikan, kuota 90 ribu untuk DKI, tapi realisasi 120 ribuArtinya, pendanaan dari subsidi pemerintah yang disediakan hanya untuk 90 ribu pelanggan baru, tapi sisa (sekitar 30 ribuan) permintaan baru itu juga harus diakomodirMakanya sekarang, kami beri opsi agar calon pemasang baru itu masuk waiting list (hingga ada subsidi tahun berikutnya), atau langsung pasang sekarang dengan konsekuensi menanggung dana sambungannya sendiriItu pun kalau mau," paparnya(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY ke Suramadu, JK Pilih Lapindo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler