jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyesalkan keputusan Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) mengangkat Ratu Tisha Destria sebagai wakil presiden.
Pasalnya, Ratu Tisha yang juga menjabat sebagai sekretaris jenderal PSSI masih harus menjadi saksi sejumlah tersangka kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia.
BACA JUGA: KPSN Desak PN dan Kejari Banjarnegara Jemput Paksa Sekjen PSSI
“Mestinya AFF menahan diri dulu sampai proses hukum terhadap Ratu Tisha jelas," ujar Almal, Minggu (23/6).
Menurut Akmal, situasi akan menjadi pelik jika nantinya Ratu Tisha terjerat hukum.
BACA JUGA: Sekjen PSSI Kembali Mangkir di Sidang Kasus Mafia Bola
"Jangan sampai terpilih, tapi di tengah jalan terjerat hukum. Selain akan merugikan nama baik Indonesia, juga merugikan AFF sendiri,” katanya.
Akmal menambahkan, setiap orang punya hak yang sama untuk mencalonkan diri menjadi apa pun.
BACA JUGA: Sekjen PSSI Mangkir dalam Sidang Pengaturan Skor Mbah Putih Cs
“Namun, akan elegan bila kita bisa mengukur kemampuan. Benahi dulu PSSI, baru mengincar jabatan di luar. Jangan sampai di luar seolah-olah bagus, tetapi di dalam PSSI sendiri banyak masalah,” imbuhnya.
Akmal menyarankan Ratu Tisha mundur dari kursi sekjen PSSI jika ingin berkiprah di AFF. Selain agar tidak menimbulkan konflik kepentingan, juga supaya kinerjanya optimal.
“Secara organisasi memang tidak diatur demikian, tetapi ini soal etika, moral dan keteladanan,” tegasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro menilai AFF tidak menghargai proses hukum terhadap Ratu Tisha yang sedang berlangsung.
"Ini tamparan keras bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, khususnya lembaga peradilan," katanya.
Selain tidak menghargai Indonesia, kata Indro, sejauh ini AFF juga tak memberikan dukungan konkret bagi perkembangan sepak bola di tanah air. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSSI Belum Restui Perseru Badak Lampung FC
Redaktur & Reporter : Ragil