jpnn.com, MEDAN - Komunitas Tionghoa Kota Medan menjuluki pasangan calon wali kota-calon wakil wali kota Medan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) sebagai penggerak besar (KI TA dalam bahasa Tionghoa).
Kelompok yang dikordinatori Steven ini merasa yakin pasangan AMAN bisa menggerakan Medan menjadi kota yang besar dan berkarakter nantinya.
BACA JUGA: Akhyar Nasution Jenguk Qari Peringkat 6 Dunia yang Sakit karena Getah Bening
Karena itu, relawan yang berjuluk 'KI TA AMAN' ini siap mendukung dan memenangkan pasangan calon nomor urut 1 tersebut.
"Kami ingin Pak Akhyar kembali melanjutkan apa yang sudah dibuatnya. Pak Akhyar adalah sosok yang paling layak memimpin Kota Medan," ujar Steven didampingi Sekjen Rudi Santoso saat beraudiensi ke kediaman Akhyar di kawasan Jalan Intertip, Senin (5/10).
BACA JUGA: Akhyar Nasution Berjanji Menjaga Keberagaman di Kota Medan
Menurut Steven, Relawan KI TA AMAN tersebar di sebelas kecamatan dan siap mengantarkan pasangan Akhyar-Salman menjadi pemimpin Kota Medan.
"Kami baru terbentuk dan tersebar di sebelas kecamatan. Semuanya orang Tionghoa, memiliki komitmen mendukung Pak Akhyar menjadi Wali Kota Medan.
BACA JUGA: Survei Pilwako Medan: Elektabilitas Bobby Nasution 44,4 Persen, Akhyar 8,8 Persen
Akhyar mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi dukungan yang diberikan relawan KI TA AMAN.
"Terima kasih sudah dukung Akhyar-Salman. Politik itu pilihan. Saya apresiasi kawan-kawan Tionghoa yang tergabung dalam KI TA AMAN mau pilih saya," ucapnya.
Akhyar kembali mengingatkan, Medan memiliki masalah yang kompleks. Karena itu perlu adanya skala prioritas untuk mengatasi problematika yang ada.
"Karena enggak mungkin bisa mengatasi seluruhnya. Saat ini banyak orang teriak banjir, teriak macet, tata ruang semrawut, memangnya bisa diatasi dengan kilat? Kalau cuma teriak-teriak saja semua orang bisa," katanya.
"Dari sekian banyak masalah, kami akan ambil dulu skala prioritas, yang memang harus segera dibenahi untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Akhyar menambahkan.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang