Konferensi ATBC 2010 Dimulai Hari Ini

Dibuka Wapres, Hadirkan 900 Lebih Pembicara

Selasa, 20 Juli 2010 – 07:28 WIB
HAYATI - Salah satu kegiatan pembersihan dan pelestarian kawasan hutan mangrove (bakau) di daerah Jakarta. Mangrove termasuk salah satu topik bahasan utama dalam Konferensi ATBC 2010 di Sanur, Bali. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
SANUR - Sejumlah besar ilmuwan, aktivis, hingga pemerhati lingkungan sedunia, terutama yang fokus pada masalah konservasi dan keanekaragaman hayati (biodiversity), tumpah-ruah di Sanur, Bali, pekan iniKehadiran mereka terutama adalah dalam rangka Konferensi Asosiasi untuk Konservasi dan Biologi Tropis atau Association for Tropical Biology and Conservation (ATBC) 2010, yang mengambil lokasi tepatnya di Sanur Beach Resort, sepanjang 19-23 Juli.

Konferensi yang digelar tahunan ini, terutama memfokuskan perhatiannya pada keberadaan keanekaragaman sumber daya hayati, dengan tema utama "Tropical biodiversity: surviving the food, energy and climate crisis" (Keanekaragaman hayati tropis: selamat dari krisis makanan, energi dan iklim)

BACA JUGA: Jelang Puasa, PMI Minta Aktifkan UTD

Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah tahun ini, dengan dua host utama yang saling bekerjasama menyelenggarakannya yakni LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Universitas Indonesia (UI).

Menariknya, konferensi yang secara resmi direncanakan dibuka oleh Wapres RI Boediono ini, disebutkan sebagai yang terbesar dengan jumlah total pembicara mencapai lebih dari 900 orang
Mereka terbagi ke dalam total 66 simposium (berdasarkan topik-topik utama yang berbeda), yang akan berbicara dan berdiskusi, sekaligus berbagi (sharing) data-data dan hasil penelitian yang telah dilakukan masing-masing, dalam empat hari kegiatan

BACA JUGA: KPK Tahan Markus Pajak Bank Jabar

Satu gambaran lain akan besarnya event ini, adalah bahwa pendaftaran keikutsertaan sudah harus ditutup sejak Maret 2010 lalu lantaran kuotanya penuh.

Sebagaimana disampaikan oleh pihak penyelenggara, secara teknis konferensi akbar ini memang akan berjalan terhitung Selasa hingga Jumat (22-23 Juli), dengan Senin (19/7) diplot sebagai hari kedatangan peserta dan jadwal registrasi (plus beberapa pertemuan Dewan ATBC, panitia, dan side events lainnya, Red)
Sementara seremoni resmi pembukaan, yang awalnya diplot dilakukan Wapres RI pada hari ini, berkemungkinan harus diundur karena Boediono sendiri dikabarkan baru bisa hadir pada Rabu (21/7).

"Atas nama ATBC 2010, saya dengan bangga memastikan bahwa Wapres RI, Prof Dr Boediono, telah menyatakan komitmen untuk hadir langsung serta secara resmi membuka konferensi ini

BACA JUGA: Kemendagri Inventarisasi Peraturan Tak Sinkron

Kehadiran beliau, tanpa perlu dikatakan lagi, sekaligus menegaskan komitmen (pemerintah) RI untuk memperhatikan urgensi dari manajemen dan konservasi keanekaragaman hayati Indonesia (khususnya)," ungkap Ketua Panitia Pelaksana, Dr Dedy Darnaedi yang berasal dari LIPI, sebagaimana antara lain dicantumkan dalam sambutan tertulis resminya.

Sebagaimana diketahui pula, yang juga sempat diangkat dan dibahas dalam Media Workshop jelang kegiatan ATBC 2010 ini, isu keanekaragaman hayati sendiri selama ini masih relatif kurang mendapat perhatian, setidaknya di tanah air - terutama jika dibandingkan dengan masalah climate change (perubahan iklim) misalnyaItulah pula yang menjadi salah satu tujuan dari digelarnya konferensi ini di Bali, Indonesia, demi upaya meningkatkan perhatian tersebutSementara secara pemahaman, dengan begitu beragamnya cakupan topik bahasan utama dalam konferensi ini, sekaligus menjadi penegasan bahwa masalah keanekaragaman hayati tidak hanya terkait dengan orangutan atau harimau, namun juga berbagai aspek lain dalam kehidupan manusia(ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadhan, PMI Minta UTD Diaktifkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler